NAMA selebriti muda Kylie Jenner pernah sangat populer saat ia memutuskan untuk ‘berubah’. Dengan alasan ingin tampil percaya diri seperti kakak-kakaknya (terutama Kim), si bungsu yang melejit lewat reality show Keeping Up With The Kardashians ini memutuskan melakukan filler untuk beberapa bagian wajahnya, terutama bibir.
Apa yang dilakukan Kylie sontak menjadi trending topics dan menjelma menjadi tren di kehidupan nyata perempuan di seluruh dunia. Mereka ramai-ramai mengunjungi klinik kecantikan untuk mencoba filler. Terlebih karena dianggap mudah dan cepat, filler pun begitu diminati hingga saat ini.
Apa Itu Filler?
Dermal filler dapat diartikan sebagai sebuah treatment kecantikan yang dilakukan dengan cara menyuntikkan zat sintetis maupun alami ke dalam lapisan dermis kulit. Tujuannya beragam, mulai dari mengencangkan kulit hingga meminimalkan garis halus dan kerutan statis pada wajah.
Filler dapat mengubah kondisi kulit wajah tanpa harus menjalankan tindakan operasi plastik. Misalnya saja, seseorang yang merasa terganggu dengan smiling line, bisa dengan segera menghilangkannya dengan filler. Atau, seseorang yang ingin memiliki hidung lebih mancung, maka dengan filler, keinginannya itu dapat segera terwujud dalam hitungan jam.
Filler adalah salah satu wujud kemajuan dunia kecantikan. Secara sederhana, filler bisa disebut ‘penyempurnaan’ dari silikon atau botoks. Perbedaan yang mendasar dari pendahulunya, filler memiliki kandungan zat yang dapat diserap tubuh. Hal ini menjadikan filler dianggap lebih aman. Terlebih lagi, risiko dan biayanya jauh lebih kecil dibandingkan operasi plastik.
Fungsi Filler
Mengapa banyak yang tergila-gila dengan metode kecantikan ini? Tak lain karena 2 (dua) fungsi filler yang mampu mengubah ketidaksempurnaan menjadi ideal. Pertama, memberi volume atau mengisi bagian wajah yang kurang sempurna. Biasanya filler dilakukan di daerah bibir, pipi, hidung, dan dagu. Untuk daerah kantung mata, digunakan filler yang lebih encer. Kedua, filler berfungsi sebagai skin booster yang mampu meregenerasi kulit, mengecilkan pori-pori, mengencangkan, serta melembapkan kulit.
Proses Filler
Mudah dan cepat adalah keunggulan suntik filler yang difavoritkan banyak perempuan. Sebelum melakukan filler, seseorang harus berkonsultasi dahulu untuk melihat kondisi kulit. Jika terdapat infeksi atau jamur, maka harus disembuhkan lebih dulu. Setelah dokter menyatakan kondisi kulit tidak bermasalah, barulah proses filler bisa dimulai.
Proses dimulai dengan mengoleskan krim anastesi topikal (bius lokal) pada area yang akan di-filler, lalu didiamkan selama 30 menit. Setelah itu, barulah dokter menyuntikkan cairan filler. Proses penyuntikan sebaiknya dilakukan dalam dua tahap, pada hari yang berbeda. Pertama disuntikkan sebanyak ½ atau ¾ spuit terlebih dahulu. Dokter akan melihat reaksinya, apakah sudah mengisi sempurna dan ada tidaknya keluhan pada area filler.
Keluhan yang biasa terjadi adalah akibat bagian pembuluh darah yang tertekan hingga darah tidak dapat mengalir lancar dan mengurangi asupan nutrisi. Keluhan tersebut banyak terjadi saat filler di area hidung yang bisa menyebabkan penglihatan menjadi buram. Untuk menanganinya, dokter akan mencairkan filler. Karena itu, tidak boleh memaksakan filler dalam jumlah banyak dalam satu kali penyuntikan.
Amankah?
Hyaluronic Acid (HA) adalah bahan yang biasa digunakan untuk filler. Untuk lebih aman, seseorang dianjurkan untuk memilih bahan filler yang tidak terlalu padat agar tidak berbahaya bagi kulit. Durasi filler pun harus diperhatikan. Semakin panjang waktu bertahan filler, maka tergolong membahayakan. Ditakutkan ada pembuluh darah atau saraf yang tertekan. Karena itu, waktu yang dianggap ideal untuk penggunaan filler adalah 12-24 bulan.
Seseorang yang menjalani metode filler tidak diperkenankan mengonsumsi alkohol dan merokok. Dua hal tersebut selain tentu saja membahayakan tubuh, juga membuat filler cepat terurai hingga umur bertahannya makin pendek.
Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai filler menimbulkan adiksi. Ketika merasa lebih cantik dengan filler bibir, lantas bersikeras melakukan filler pada area kantong mata, hidung, smiling line, dan dagu tanpa memikirkan tingkat proporsional wajah. Jangan memaksa dokter untuk mengerjakannya, apalagi bila dokter telah memberi penjelasan bahwa penggunaan filler sebaiknya tidak berlebihan yang dapat mengubah total wajah kita hingga ‘sulit’ dikenali. Jangan sampai kecantikan lahiriah dijadikan patokan untuk sekadar bisa percaya diri dan ingin disukai banyak orang. Karena bagaimanapun juga, bersyukur serta menjadi diri sendiri jauh lebih berharga.
5 Fakta Mengenai Suntik Filler
1. Suntik filler yang paling aman saat ini adalah yang terbuat dari hyaluronic acid. Hyaluronic acid adalah bentuk gula alami yang juga terdapat dalam tubuh manusia. Fungsinya adalah mengalirkan nutrisi serta membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.
2. Efek dari filler hanya bertahan lima hingga enam bulan sebelum cairan hyaluronic acid terserap dan menyatu dengan tubuh. Namun begitu ada beberapa jenis filler yang bisa bertahan hingga satu tahun.
3. Satu minggu sebelum suntik filler dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi aspirin, ibuprofen, suplemen minyak ikan, dan vitamin E. Hal ini untuk mengurangi bengkak sebagai efek samping sesaat setelah proses filler.
4. Sebagian orang mungkin akan tetap mengalami bengkak atau memar pada bagian yang di-filler pasca penyuntikan. Dokter akan meresepkan suplemen tertentu sebelum suntik untuk meminimalisir efek tadi. Bisa juga mengompres bagian yang bengkak dan memar tadi dengan es batu hingga terasa agak nyaman.
5. Tak semua orang cocok melakukan suntik filler. Bila dokter merasa wajah Anda sudah proporsional dan akan terlihat aneh apabila di-filler apalagi di banyak tempat, maka pertimbangkanlah baik baik. Banyak kasus terjadi pasien justru merasa tidak puas karena menerima kritikan dari orang lain tentang hasil dari filler yang ia jalani. Komunikasikanlah bagian mana yang memang memungkinkan untuk di-filler dengan hasil yang memuaskan.
KOMENTAR ANDA