SETIAP orang selalu mencari metode yang paling mudah dan sehat untuk meningkatkan kepercayaan diri terhadap bentuk dan porsi tubuhnya. Berbagai metode tersebut sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Mana yang paling cocok dengan Anda?
Diet mayo, diet karbo, diet garam, dan masih banyak lagi macam diet yang sempat menjadi tren di kalangan perempuan. Slimming program di berbagai klinik kecantikan umumnya mensyaratkan diet sebagai salah satu cara mendapatkan tubuh ideal. Dan tentu saja, olahraga rutin yang menjadi penyempurna program pengurangan berat badan.
Seiring berkembangnya dunia kesehatan, berbagai diet direkomendasikan oleh para ahli. Biasanya, keberhasilan sebuah program diet akan populer saat digaungkan oleh para selebriti perempuan. Lewat media sosial, diet bukan lagi sekadar bagian dari perilaku sehat melainkan sebuah gaya hidup.
Mengapa Selalu Gagal Berdiet?
Menurut Wikipedia, Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan. Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu.
“Saya harus berhati-hati dalam menginterpretasikan diet. Diet itu bukan hal yang benar atau salah, baik atau buruk. Diet adalah pengaturan pola makan. Diet bertujuan untuk menolong manusia dalam mengatur pola makan, namun belum tentu berat badan akan turun,” ujar Nunny Hersianna, penulis buku HAPPY EATING GoLangsing, sekaligus CEO dan Founder GoLangsing dan GoLangsing Indonesia.
Benarkah diet adalah satu-satunya cara menuju langsing? Seberapa efektif diet dalam mengurangi berat badan? Dua pertanyaan tadi selalu menghantui, ketika kita melihat banyak orang tidak berhasil dalam berdiet. Meskipun sudah berganti-ganti jenis diet dan mendukungnya dengan berolah raga.
Yang menjadi masalah adalah sebagian besar kita mengartikan diet sebagai hal yang menyiksa dan sarat keterpaksaan. Hal itu terjadi karena tujuan diet kita seringkali melenceng dari makna diet itu sendiri. Maka tak heran bila kita dengan mudah menuding suatu diet gagal alias tidak efektif. Padahal, kita belum memahami bagaimana diri kita dan perilaku makan kita.
Sejatinya, kita harus mempertanyakan pada diri sendiri: Apakah tujuan diet murni untuk menurunkan berat badan (bersifat sementara) atau akan dijalankan secara kontinyu sebagai gaya hidup. Dan untuk mendapatkan berat badan ideal—yang sudah tentu sehat—kita pun harus mengerti apa yang harus ditambah dan apa yang harus dikurangi. Namun, kurangnya informasi seringkali membuat seseorang tidak mengerti bagaimana menyikapi dietnya.
“Nah, di sinilah kami menawarkan ide GoLangsing, yang memungkinkan setiap orang memahami core value, tujuan, dan motivasinya dalam menurunkan berat badan,” kata Nunny.
GoLangsing, the Comprehensive Way
Mengurangi atau bahkan menghilangkan jenis makanan tertentu dari menu sehari-hari umumnya menjadi cara berdiet. Kondisi tersebut untuk sebagian orang tentu sangat berat dan menyiksa. Berbekal pengalaman sebagai pengusaha dan praktisi pendidikan, serta terbiasa mengelola SDM, ibu lima anak ini memperkenalkan metode pendampingan (life coaching) yang diberi nama golangsing.
GoLangsing diartikan sebagai langsing tanpa diet. Dengan GoLangsing, seseorang diharapkan mampu melepaskan mood dari food. Bagaimana mengonsumsi makanan dengan penuh kesadaran akan manfaat makanan, bukan karena ‘lapar mata’ semata. Caranya yaitu dengan memprogram ulang pikiran sadar dan bawah sadarnya serta menyelaraskan kerja pikiran dengan tubuh. Dengan demikian, tujuan menurunkan berat badan yang diinginkan dapat tercapai tanpa menyiksa diri dan tetap bisa makan enak. Dengan slogan “the body-mind programming”, GoLangsing menggunakan pendekatan kesehatan holistik yang mencakup keseluruhan sisi kesehatan pikiran, tubuh, dan spiritual. Dalam GoLangsing, ada tiga metode yang digunakan.
Pertama, HYPNOTHERAPY & SELF HEALING. Ini adalah proses menetralkan emosi negatif yang menghambat dan mengaktifkan potensi positif yang selama ini terpendam dalam diri seseorang. Misalkan saja seseorang yang tadinya bersifat bad tempered, menjadi seseorang yang mampu menetralkan amarahnya. Bukan lantas ia tidak memiliki emosi, tapi mampu mengelolanya untuk menjadi netral (from minus to zero).
Kedua, NLP / neuro-linguistic programming. Ini adalah proses menyelaraskan pikiran, perkataan, dan perilaku untuk mengawal dan memperlancar proses menuju berat badan ideal. Dengan demikian, kita menjadi fokus dengan apa yang ingin kita raih.
Ketiga, MINDFUL EATING. Bagaimana seseorang mengubah perilaku makannya menjadi lebih menikmati namun bisa berhenti sebelum kenyang. Inilah yang harus mampu dipertahankan secara konsisten.
Tingkat Keberhasilan dan Faktor Penghambat
GoLangsing membantu klien mengubah kebiasaannya seumur hidup untuk menjalankan hidup sehat sesuai kewajaran seharusnya. Karena itulah, klien harus memahami terlebih dahulu apa motivasi dan tujuannya untuk langsing. Karena menjadi langsing itu tanggung jawab diri sendiri, bukan orang lain.
Perlu diketahui, metode ini tidak menimbulkan ketergantungan seperti program pengaturan pola makan yang lain. Penurunan berat badan ideal versi GoLangsing yang didukung oleh paramedis-sahabat GoLangsing adalah 3% dari berat badan awal per bulan. Tingkat keberhasilan metode ini sangat ditentukan oleh diri sendiri. Dan tak kalah pentingnya untuk selalu menjaga hubungan baik dengan Sang Pencipta, agar kesadaran tetap terjaga dan selalu fokus untuk memperbaiki diri.
“Perlu diingat, orang yang gagal adalah orang yang berhenti mencoba,” ujar Master Practitioner NLP ini.
KOMENTAR ANDA