Spa gigi untuk hadirkan gigi putih berkilau
Spa gigi untuk hadirkan gigi putih berkilau
KOMENTAR

ISTILAH spa kini tak lagi seputar tubuh dan wajah. Untuk perawatan super lengkap, klinik-klinik gigi pun menggunakan istilah “dental spa” sebagai paket perawatan premium para pasien. Ingin gigi tampil putih memukau dan glowing? Banyak klinik gigi menawarkan spa gigi agar pasien mendapatkan hasil maksimal hanya dengan satu kali datang. Tak jarang klinik gigi menyediakan promo dan diskon yang cukup besar, agar biaya spa gigi yang bisa mencapai jutaan rupiah ini dapat lebih dijangkau masyarakat.

Istilah dental spa sebenarnya tidak ada dalam dunia kedokteran gigi. Bisa dibilang, ini tergolong tren, mengikuti tren kecantikan yang berkembang di masyarakat. Meski demikian, rangkaian spa gigi tetap harus dilakukan sesuai standar perawatan gigi oleh seorang dokter gigi berpengalaman.

Menurut drg. Achana Descania dari Dentalosophy, secara umum definisi spa gigi sama dengan perawatan gigi lainnya yang biasa dilakukan setiap enam bulan sekali. “Basic dental spa sebenarnya cukup dengan scaling-polishing-fluoridasi, otomatis kesehatan gigi dan gusi terawat dengan baik,” ujar drg. Achana.

Namun, tidak sedikit klinik yang menawarkan paket spa gigi yang lebih lengkap. Biasanya menggunakan air flow, yaitu menggunakan alat untuk menyemprotkan air yang mengandung serbuk khusus dengan tekanan tinggi, bertujuan menghilangkan karang gigi yang sulit dijangkau sekaligus menghilangkan stain (noda) bekas kopi, teh, soda, atau rokok. Ada juga yang melengkapinya dengan in office bleaching, yaitu memutihkan gigi hanya dalam satu kali kedatangan. Ditambah lagi dengan massage, yaitu pemijatan di area rahang yang bertujuan mencegah peradangan dan nyeri pada gigi dan gusi.

Untuk pijatan tersebut, drg. Achana menjelaskan bahwa semua dokter gigi mempelajari tekniknya. Tapi, pijat lebih spesifik dikerjakan oleh dokter gigi ahli TMJ (Temporo Mandibular Joint). Teknik pijatan tersebut berbeda dengan pijat refleksi secara umum.

Perlu diingat, spa gigi ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi yang gigi yang baik. Dalam arti, pasien tidak sedang dalam kondisi sakit gigi atau sakit gusi. Misalnya, saat gusi bengkak atau gigi berlubang yang menimbulkan rasa nyeri, tentu harus dilakukan tindakan pengobatan terlebih dahulu.

Yang menjadi perhatian utama perawatan gigi adalah karang gigi. Jika menumpuk, lama-kelamaan dapat menyebabkan gigi goyang dan tanggal. Pembentukan karang gigi juga dipengaruhi kualitas air liur dan faktor genetis. Karena itulah, penting untuk selalu mengunjungi dokter gigi dua kali setahun agar karang gigi tidak menumpuk. “Jika ingin melakukan spa gigi dalam kurun enam bulan sekali aman-aman saja, tidak membuat gigi menjadi rapuh,” kata drg. Achana.

Satu lagi yang menjadi perhatian drg. Achana adalah masih banyak orang yang pergi ke dokter gigi karena terpaksa, setelah merasakan sakit yang cukup menyiksa. Kondisi ini justru akan mempersulit dan memperlama perawatan hingga pasien harus bolak-balik ke dokter gigi. “Sedini mungkin, jika ada gigi dan gusi terasa tidak enak atau kurang nyaman setelah perawatan, segeralah berkonsultasi ke dokter gigi,” tegas dokter lulusan Universitas Trisakti ini.

 

Tahapan Spa Gigi

  • Pembersihan karang gigi (scaling), bermanfaat untuk membersihkan partikel makanan, membersihkan karang gigi, mencegah perubahan warna gigi, menghindari gingivitis, dan akhirnya mencegah pengeroposan gigi.
  • Pemolesan gigi (polishing) menggunakan bahan poles khusus yang dapat mencerahkan warna gigi.
  • Penyemprotan air+serbuk khusus dengan tekanan tinggi menggunakan air flow
  • Fluoridasi, yaitu pemberian fluoride untuk mencegah gigi berlubang
  • Pemijatan rahang

 

Sekilas Dental Spa di Mancanegara

Istilah “spa dentistry” digunakan pada abad ke-18 untuk menggambarkan apa yang dilakukan dokter gigi Ms Curris di Bath, Inggris. Kemungkinan dia adalah pionir spa gigi yang menawarkan pasien dokter gigi dengan perawatan kulit dan tubuh. Layanan spa gigi mulai marak tahun 1990-an.

Pada tahun 1999, New York Times melaporkan bahwa beberapa dokter gigi di Long Island mulai mempraktekkan terapi pijat pada pasien mereka. Pada tahun 2002, Lynn Watanabe,DDS mendirikan asosiasi spa gigi pertama International Dental Spa Association. Ia mendefinisikan spa gigi sebagai fasilitas perawatan gigi berlisensi yang dipadukan dengan perawatan kulit dan tubuh serta pijat.

Pada tahun 2005, American Dental Association melaporkan bahwa lebih dari 152 ribu klinik gigi telah mengklaim mereka dapat melakukan spa gigi untuk pasien. Jumlah ini terus naik dari tahun ke tahun.

Salah satu penyebab semakin diminatinya spa gigi adalah kecemasan dan ketakutan mengunjungi dokter gigi hingga menghindari perawatan gigi rutin. Studi ilmiah terhadap ketakutan itu menghasilkan satu temuan bahwa perawatan dapat berhasil terhadap pasien yang ketakutan dengan menggunakan metode perilaku. Konsep spa gigi yang umumnya menonjolkan sisi kosmetik dinilai dapat menjadi pengalaman yang memanjakan dan menyenangkan bagi pasien dokter gigi. (dari berbagai sumber)




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women