JIKA Anda adalah pengantin baru, jangan terlalu terlena dengan keindahan masa bulan madu yang berlangsung singkat. Waktu dua atau tiga minggu tentulah tidak bisa menjadi pijakan bahwa kehidupan Anda akan berjalan seperti saat itu; menikmati pagi, siang, sore, dan malam hanya berdua, penuh kemesraan dan cinta yang meluap-luap.
Kebahagiaan yang begitu memuncak bukan tidak mungkin membuat otak terlena. Anda sulit move on dari indahnya pesta pernikahan impian dan bulan madu penuh gairah. Dan tanpa disadari, fisik Anda sebenarnya sudah berada dalam kondisi yang sangat lelah. Jika demikian yang terjadi, pasangan pengantin baru sebaiknya memprioritaskan tiga hal berikut ini agar satu tahun pertama pernikahan bisa berlangsung mulus.
Pertama, menjaga romantisme. Setelah persiapan pernikahan yang menyita waktu, tenaga, pikiran, dan kantong Anda, ditambah lagi Anda kemungkinan besar mengalami post-honeymoon blues, maka sangat penting untuk menjaga binar cinta antara Anda berdua. Jangan merasa bahwa setelah menikah maka tidak perlu lagi memantik bara kemesraan di antara Anda dan pasangan. Justru, the true romantic life begins after ijab qabul. Jangan biarkan bara itu mengecil bahkan padam di masa awal mengarungi biduk rumah tangga.
Kedua, segera take action dalam pembagian urusan rumah tangga. Banyak hal yang membutuhkan manajemen rumah tangga. Bagaimana mengatur pengelolaan dan alokasi uang ke dalam pos-pos yang telah disepakati bersama dan siapa penanggung jawabnya, bagaimana mengatur jadwal kunjungan ke rumah mertua dan para ipar, bagaimana bertoleransi jika ada perbedaan-perbedaan pandangan dalam hal ibadah, hingga urusan hobi dan seks.
Ketiga, belajar mendalami dan mengekspresikan. Amat banyak hal dari diri pasangan yang harus kita pelajari dari waktu ke waktu, terutama di masa awal pernikahan. Mendalami apa yang membuatnya mencintai pekerjaannya, apa yang membuatnya khawatir, apa yang dapat menaikkan semangatnya saat sedang down, juga bagaimana relasinya dengan adik-kakaknya. Itu semua jauh lebih bermakna dari sekadar mengetahui warna favorit, genre film favorit, atau tempat makanan favoritnya.
Selain mendalami, Anda juga sebaiknya memanfaatkan satu tahun pernikahan Anda untuk mengekspresikan perasaan kepada pasangan. Bukan hanya mengatakan “i love you” sebelum tidur, atau mencium pipi dan kening sebelum berangkat kerja, tapi juga belajar mengeskpresikan keberatan Anda terhadap tindakan pasangan, bagaimana meminta bantuannya di tengah kesibukannya, atau hanya sekadar mengusulkan ide-ide liburan. Jika apa yang Anda ekspresikan berhasil mencapai tujuan, itu akan menjadi pengalaman sangat berharga untuk keharmonisan rumah tangga di masa depan.
Tahun pertama pernikahan tidak salah bila disebut sebagai masa ‘ujicoba’ sekaligus sebagai pilot project untuk tahun-tahun selanjutnya. Ketika Anda berdua memiliki satu tahun pernikahan yang penuh tantangan dan adrenalin pun terpacu menjalaninya, maka bukan tidak mungkin Anda berdua telah membangun fondasi kokoh rumah tangga sakinah.
KOMENTAR ANDA