FAKTA bahwa Jakarta menghasilkan 700 ton sampah setiap hari seharusnya membuat kita tak bisa berkata tidak untuk segera memulai gerakan HIJRAH NOL SAMPAH. Gerakan yang diprakarsai Ibu Profesional Jakarta ini disosialisasikan secara konkret dalam acara yang digelar di RPTRA Amir Hamzah Menteng, Jakarta Pusat pada 12 Agustus 2018.
Gerakan Hijrah Nol Sampah adalah suara kepedulian Ibu Profesional Jakarta untuk mengajak keluarga Indonesia melaksanakan strategi 5R yang mengajak untuk go green.
5R yang dimaksud adalah Refuse, Reduce, Reuse, Recyvle, dan ROT. Strategi piramida 5R ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga mengajarkan para Ibu membentuk keluarga yang sederhana, tidak mubazir, mandiri, dan kreatif. Dimulai dari Refuse dan Reduce yang menuntut kita untuk tidak melakukan impulsive buying serta menggunakan produk yang naturap dan multifungsi.
Acara diisi dengan sharing Keluarga Parasto, yaitu keluarga peduli lingkungan. Selain memilah sampah organik dan anorganik, sang Ibu juga memberi tips untuk mengurangi tissue, mengganti teh celup dengan teh bubuk, juga menggunakan sedotan dari material stainless steel. Lebih hebat lagi, memproduksi sabun untuk keluarga sejak tahun lalu.
Ada pula berbagi keterampilan ramah lingkungan bersama Efi Femiliyah, salah satunya bagaimana ‘menyulap’ kresek bekas menjadi benang untuk bahan dasar tas.
Tak hanya para Ibu yang mendapat pelatihan, anak-anak pun diingatkan tentang pentingnya zero waste lifestyle dalam sesi Upcycle for Kids, melalui permainan edukatif yang dihadirkan tim Kunang Kunang Kuning. Ada story telling dan fun movement, mencipta art & craft, juga upcycle bottle zipper container.
Melalui gerakan HIJRAH NOL SAMPAH, Ibu Profesional Jakarta mengajak semua pihak untuk bertindak nyata menjalankan gaya hidup go green. “Sekecil apapun langkah yang Ibu dan keluarga lakukan, akan sangat berarti bagi kelestarian lingkungan.” 
KOMENTAR ANDA