KOMENTAR

FORUM Komunikasi Orangtua Anak Spesial Indonesia (Forkasi) Chapter Depok menggelar peresmian Pusat Layanan dan Informasi (PLI) yang berlokasi di Ruko IndoGlobal Lt.2, Jl. Raya Citayam No 38, Depok, Jawa Barat pada Rabu, 14 November 2018.

Dengan adanya PLI, maka Forkasi memiliki tempat yang lebih homey dan nyaman bagi para orangtua yang ingin berkonsultasi dengan para pengurus dan relawan Forkasi. Selama ini, kegiatan konsultasi digelar di sebuah mal di kawasan Depok. Tidak hanya untuk konsultasi atau sharing dengan sesama orangtua dan relawan, PLI juga menyediakan infromasi tentang berbagai lembaga pendidikan yang menerima anak berkebutuhan khusus (ABK).

Forkasi juga akan segera membuka Pusat Pemeriksaan Psikologi. Ini merupakan sebuah program konsultasi komprehensif yaitu adanya diagnosis dari psikolog untuk kemudian menentukan metode terapi yang cocok bagi anak.

Acara peresmian PLI Chapter Depok ini dihadiri Ketua Umum Forkasi Dedi Ekadibrata juga para pengurus dan anggota Forkasi. Dedi yang juga pendiri Sekolah Talenta menekankan agar para orangtua anak spesial harus berpikir jangka panjang untuk masa depan anak mereka. Saat ini, sudah semakin banyak sekolah yang menerima ABK dan juga program khusus di beberapa universitas.

Dedi juga menekankan pentingnya orangtua bersinergi terutama dalam mengembangkan semangat enterpreneur di kalangan komunitas orangtua anak spesial, yang tentu saja prosesnya melibatkan anak spesial agar mereka dapat berlatih mandiri dan produktif secara ekonomi.

Hadir pula Sri Murni dari Semarang, ibu dari Faisal Hakim—ABK berusia 22 tahun yang sudah terampil bekerja dan berjualan telur asin untuk penghasilan sehari-hari. Dalam acara ini, Sri Murni mengisahkan perjuangannya membesarkan dan mendidik Faisal untuk bisa menjadi pribadi yang saleh (tidak pernah meninggalkan tahajjud) dan mandiri, serta membawa kebaikan bagi orang banyak.

Tentang kekhawatiran kemana anak spesial bisa berkuliah? Dedy Wahyoedy dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan bahwa Sekolah Vokasi IPB sudah menerima ABK untuk berkuliah di Jurusan Perikanan, Jurusan Peternakan, Jurusan Pertanian, dan Jurusan Pengolahan Pangan. Mereka mendapat penghasilan dari daging dan olahannya yang dijual ke masyarakat. “Para ABK sangat terampil dalam melaksanakan tugas lapangan. Kinerja mereka juga dipuji saat mereka magang di industrial farm,” ujar Dedy.

Dengan adanya PLI yang menyediakan layanan terpadu dan informasi lengkap terkait dunia anak spesial, para orangtua diharapkan tidak lagi kebingungan dalam menyikapi, mendidik, dan menemukan talenta anak. Orangtua anak spesial harus mampu memanfaatkan PLI untuk memudahkan dalam merancang masa depan anak mereka.

Dan sesuai misi Forkasi yang dikatakan Ketua Forkasi Chapter Depok Fitri, kegiatan yang ada di Forkasi tidak dipungut biaya karena tidak ingin menambah beban para orangtua. “Meski demikian, khusus untuk pemeriksaan konsultasi psikologi yang komprehensif, dikenakan biaya semampu orangtua,” ujar Fitri.




Kementerian Komdigi Gandeng Platform Digital Gencarkan Program Makan Bergizi Gratis

Sebelumnya

Ramai Video Presiden Turki Walk Out Saat Presiden Prabowo Berpidato di KTT D-8, Ini Penjelasan Kementerian Luar Negeri RI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News