EVENT Fashion Colour Trend 2019 hari kedua, 25 November 2018, di Grand Mall, Bekasi, menyajikan beberapa talkshow yang edukatif dan sarat pengetahuan.
Dalam talkshow pertama, Komunitas Masyarakat Peduli Literasi Digital (Sapu Lidi) Millenial membahas tentang bagaimana cara menangkal hoax yang berkembang di generasi millenial.
Sapu Lidi Millenial adalah komunitas yang fokus dan bergerak memerangi hoax Berawal dari kumpulan orang-orang yang 'gemes' terhadap netizen yang menyebarkan berita tidak benar di media sosial. Sasaran utama komunitas ini adalah generasi millenial, karena mereka merupakan Agent of Change.
Relawan Sapu Lidi mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat di bidang literasi digital untuk wilayah Bekasi.
Marlina dan Tami, dua relawan Sapu Lidi Milenial yang hadir dalam kegiatan ini, mengajak masyarakat untuk memerangi hoax dan fake news dan bijak bermedia sosial.
"Salah satu fake news yang menjadi konsern relawan Sapu Lidi yaitu mengenai penculikan anak yang belum lama ini ramar diberitakan. Kami berkolaborasi dan berkoordinasi langsung dengan Kapolres hingga dapat konfirmasi berita sebenarnya," ujar Tami.
Sementara talkshow sesi kedua membahas tema Find Your Fashion Colour Trend 2019.
Founder Majalah Farah, Intansari Fitri, menjelaskan support yang diberikan Majalah Farah dalam perkembangan fashion di Indonesia.
"Fashion merupakan kebutuhan setiap orang, terutama untuk usia produktif. Apalagi fashion terus berkembang dan dinamis. Orang butuh informasi mengenai ini," ujar Intan.
"Majalah Farah bisa menjadi inspirasi untuk mendapatkan informasi seputar fashion. Kami juga menjalin kerjasama yang harmonis dengan para disainer untuk saling bersinergi menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion muslimah pada 2019 mendatang," ujar Intan lagi.
Sementara disainer Nina Nugroho menjelaskan trend warna 2019-2020 mendatang. Karya-karya Nina Nugroho diminati segment pasar muslimah aktif.
"Ada tiga trend forecasting warna, yakni warna terang, warna bumi dan warna monochromatic yang akan abadi sampai kapanpun," ujar Nina Nugroho.
Di Indonesia, umumnya disainer masih berkiblat pada trend warna dari luar negeri. Adapun pemilik brand NINA NUGROHO ini masih bermain dan konsisten di warna-warna monochromatic untuk setiap busana rancangannya.
Menurutnya, tahun depan akan banyak disainer yang membuat pakaian ready to wear yang lebih simple.
"Cara kita menghargai diri dan sekitar kita, terlihat dari bagaimana cara kita berbusana atau menstyling diri kita, tidak harus mahal, tetapi pantas," ujar Nina.
Selanjutnya Nina memberikan tips agar kita tidak menjadi korban trend. Pertama kita harus mengenali diri sendiri. Setelah itu tentukan must have item yang sesuai dengan kepribadian kita. Mulailah dari warna dasar atau warna yang kita sukai. Outer merupakan must have item 2019. Dengan outer dapat membuat penampilan lebih terlihat lebih formil.
Pada sesi hijab tutorial, MUA dan hijab stylist Majalah Farah, Pilmawati menampilkan kreasi gaya kerudung pesta yang menutup dada dan gaya turban.
"Hijab yang cocok untuk masa kini cenderung simple look, tidak zaman lagi dengan bentuk yang ribet, kecuali untuk fashion show," ujar Pilmawati.
Pilma memberikan tips mengenakan kerudung dengan bahan yang licin. Menurutnya, pergunakan hairspray agar lebih mudah diatur. Setelah kerudung dilipat segitiga, semprotkan hairspray dari jarak sekitar 15 cm dari lipatan kerudung. Jangan terlalu dekat agar tidak terlalu basah. Setelah itu diangin-anginkan, dan kerudung siap diaplikasikan.
Gaya berikutnya yaitu gaya turban yang mempergunakan pashmina. Gaya ini sangat cocok diterapkan untuk acara pesta maupun santai.
Ada pula Beauty Class by Nefertiti Paris menampilkan teknik berhias menggunakan produk nefertiti, dengan tema "Flawless Make Up", natural or makeup no makeup, yang bisa dipakai untuk sehari-hari.
KOMENTAR ANDA