KOMENTAR

DON’T judge a book by its cover. Nasihat yang familiar di telinga, namun sangat sulit dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa sadar kita kerap memandangi seseorang dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Terkadang kita menggumam wow, melihat penampilan seseorang yang serba wah. Dan tak jarang kita mengernyit melihat seseorang dengan penampilan lusuh masuk ke pusat perbelanjaan.

Ah, itulah sifat manusia. Kerap menilai sesama dari penampilan luar. Pernahkah Anda melihat foto Mark Zuckerberg dan Bill Gates sedang mengobrol yang menjadi viral? Keduanya berpakaian sungguh ‘biasa’ saja untuk ukuran miliader dunia. Komentar yang menjadi viral menyebut foto tersebut ‘bernilai’ 138 miliar dolar Amerika tapi tidak terlihat ikat pinggang Gucci, baju Armani, jam Rolex, atau sepatu D&G yang dikenakan kedua jenius tersebut. The goal is to be rich, not to look rich! Begitu tulisan di foto tersebut. Mengagumkan. Sulit sekali ditemui di zaman serba glam ini.

Tapi nyatanya, memang penampilan kerap menipu. Dan mata manusia tak jarang tertipu. Tak sedikit pula yang berpenampilan chic dan mentereng tapi kemudian masuk bui karena terbukti menipu banyak orang. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan jangan ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain...” (QS. Al-Hujurat: 12)

Yang menjadi kewajiban kita sebagai muslim adalah bagaimana memelihara hati agar tidak mudah seenaknya menilai rendah orang lain. Kita harus tetap menjaga sopan santun tanpa pilih kasih. Kita harus tetap menjaga adab husnudzan (berbaik sangka) terhadap orang lain. Jikapun ingin menjaga kewaspadaan, kita masih bisa berhati-hati tanpa harus menyakiti perasaan orang lain.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur