NAMA Asri mulai dikenal luas sejak memerankan tokoh Welas dalam sinetron komedi Suami-Suami Takut Istri. Di balik keceriaan dan canda tawa yang selalu diumbarnya di layar kaca maupun siaran radio, kehidupan Asri menyimpan kisah pilu yang mengundang simpati. Artis sekaligus komedian yang mempunyai karakter unik dalam setiap lakonnya ini berbagi kisah dengan Farah.
Bayiku Divonis Katarak
Hati ibu mana yang tidak bahagia mendengar dirinya mengandung. Pun begitu dengan yang dirasakan Asri Pramawati alias Asri Welas. Ia hamil anak kedua setelah ‘kosong’ selama kurang lebih delapan tahun. Pada 12 April 2017, lahir putra kedua pasangan Asri Welas dan Galiech Ridha Rahardja yang diberi nama Rayyan Gibran Ridharaharja melalui proses operasi caesar.
Kebahagian semakin genap ketika sang suami memberikan kejutan berupa liburan keluarga ke Jepang selama 10 hari lebih. Ibran yang kala itu baru berusia dua bulan juga diboyong ke Negeri Sakura. Pada hari kedua, anak sulungnya, Ibam, tiba-tiba mengatakan bahwa adiknya hebat, tidak berkedip ketika ia menepukkan tangan di depan mata mungil adiknya.
“Seketika itu saya merasa ibarat langit runtuh menimpa saya. Syok bercampur kaget dan ingin pulang ke Indonesia saat itu juga. Ketika mata Ibran disorot pakai senter, langsung ngeblok warna putih. Saya langsung searching di internet. Semakin syok karena itu merupakan ciri-ciri katarak, dengan berbagai macam pemicunya, salah satunya virus. Saya yakin sekali bukan virus penyebabnya, karena pas hamil saya melakukan pemeriksaan TORCH dan hasilnya negatif rubella dan tokso, begitu juga Ibran hasilnya negatif rubella dan tokso,” jelas Asri sambil terus menyeka airmata yang tak henti mengalir.
Begitu tiba di Jakarta, Ibran ditangani oleh Prof. Rita dari RSCM Kirana. Semakin hancur hati Asri ketika Ibran dinyatakan menderita katarak di kedua matanya di usianya yang baru tiga bulan. Penyebab Katarak Ibran kemudian diketahui karena faktor genetik. Kala itu yang ada di benak Asri adalah Ibran tidak akan bisa melihat dunia selamanya. Ia sempat menyalahkan diri sendiri dan sempat memutuskan ingin berhenti dari segala aktivitas yang dijalani agar bisa fokus merawat Ibran, namun ibu dan suami memberikan dukungan yang membuatnya kuat menjalani ujian ini.
“Saya sampai bilang sama ibu, saya nggak mau ngapa-ngapain, ini semua salah saya. Tapi ibu bilang, nggak ada yang salah, kamu tidak boleh tidak berkarya. Saya juga bilang sama suami, mau di rumah mau mengurusi Ibran saja. Tetapi suami bilang, iya Ibran kita urus, tapi bukan berarti kamu stop semuanya. Stop berkarya, mau ngapain? Kita jalani saja semuanya. Apalagi jika sampai memutus kontrak, itu artinya kamu tidak komitmen dan tidak profesional. Semuanya bisa dijalani tetapi harus dengan bahagia. Mau bagaimana beratnya masalah kamu, tapi pilihan bahagia itu harus,” kisah Asri berlinang airmata meniru kata-kata suami tercinta.
Banyak sahabat Asri yang salut dan kagum akan ketegarannya. Bagaimana tidak, Asri mampu menyembunyikan kesedihannya dan tetap profesional menjalani seluruh aktivitas yang menuntutnya harus menghibur orang banyak.
Plus Delapan Belas
Begitu banyak prosedur pemeriksaan yang harus dilalui Ibran. Dan selama itu pula Asri tidak bercerita kepada siapapun sampai ia yakin putranya dapat melihat. Setelah Ibran menjalani operasi pengangkatan katarak di kedua matanya, ia harus menggunakan kacamata. Awalnya kacamata plus delapan belas, kini menggunakan kacamata plus lima belas, semakin hari penglihatan Ibran semakin bagus. Namun Ibran tetap harus memeriksakan matanya setiap dua bulan sekali.
Perkembangan motorik kasar dan halus Ibran sesuai anak seusianya. Ibran mampu mengejar ketertinggalannya dengan mengikuti berbagai terapi. “Sampai detik ini kalau cerita soal anak, saya pasti nangis. Tetapi bahagia itu harus, bukan berarti kita tidak bisa berkarya dengan masalah yang sedang kita hadapi. Justru saya bangga dengan apapun kondisi anak saya, apalagi perkembangannya sekarang sangat bagus, sudah bisa lari-lari," jelas pemilik sanggar tari @sanggar_asriwelas ini.
Kegiatan Sosial baby Ibran
Sebagai ungkapan rasa syukur Asri atas perkembangan penglihatan Ibran yang semakin membaik, Asri Welas bersama Optik Tunggal membagikan 1 kacamata gratis setiap bulan bagi anak penderita katarak yang tidak mampu. Tahun depan Asri dan Ibran berencana mengadakan roadshow ke beberapa daerah di Indonesia dengan menggandeng Kementerian Kesehatan. Kacamata khusus itu didatangkan dari Jerman. Ada juga Ibu WNI yang menetap di Jerman yang turut berpartisipasi mengumpulkan kacamata bekas untuk anak-anak dan memgirimkannya ke Asri setelah melihat gerakan yang Asri buat di Kick Andy.
"Dari yang awalnya hanya satu bulan satu, tahun depan kami akan membagikan 90 kacamata gratis per tahun. Ada juga rumah sakit yang akan menyelenggarakan operasi katarak gratis. Kami tidak meminta bayaran karena saya tahu beratnya seperti apa. Paling tidak kami bisa membantu dan sedikit meringankan,” ujar Asri.
Positif Hamil Anak Ketiga
Agustus lalu Asri dan suami, Galiech Ridha Rahardja baru saja menunaikan rukun Islam yang kelima. Siapa nyana sepulangnya ibadah haji, Asri diberikan rezeki yang tak terduga.
“Kehamilan ketiga ini memang di luar rencana. Berawal ketika saya sedang menunaikan ibadah haji bersama suami. Salah satu doa yang saya panjatkan adalah diberikan rezeki. Nah diberi rezeki anak, kan anak juga rezeki,” tutur Asri.
Dirasakan Asri kehamilan yang ketiga ini lebih cranky dibandingkan dua kehamilan sebelumnya. Lebih mual dan tidak nafsu makan yang menyebabkan berat badannya turun.
Saat ini kandungannya memasuki usia empat bulan. Asri mengaku tidak mengurangi sedikitpun aktivitasnya, namun tetap menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi vitamin yang dibutuhkan ibu dan janin. Berkaca dari kehamilan sebelumnya, kali ini Asri lebih banyak melakukan pemeriksan kehamilan.
“Iya, pada kehamilan ini saya mengikuti berbagai macam tes kesehatan, sampai tes kromosom 13. Alhamdulillah hasilnya semua negatif. Saya juga sempat infus zat besi sampai tiga ampul, karena saya sempat kekurangan zat besi.Alhamdulillah sejauh ini hasilnya baik,” kata Asri lega.
Tahun depan setelah melahirkan, Asri sudah memiliki agenda untuk melakukan shooting film di New York, Amerika Serikat. Akhir-akhir ini Asri memang sedang banyak bermain di layar lebar. Sebut saja film Suzzana Bernafas Dalam Kubur yang sudah tayang November lalu dan sudah ditonton lebih dari tiga juta penonton hanya dalam belasan hari penayangannya di bioskop. Kemudian Keluarga Cemara yang akan tayang pada 3 Januari 2019 mendatang.
“Banyak pelajaran yang saya peroleh dari film Keluarga Cemara. Ceritanya sangat menjunjung tinggi nilai kehidupan, tidak melulu soal harta. Bahagia itu pilihan, susah itu tidak usah dirasakan. Sesusah apapun kondisi kehidupan kita, pilihlah untuk bahagia,” jelas Asri sambil kembali meneteskan airmata.
Untuk itu Asri berpesan kepada seluruh ibu yang sedang mengandung agar benar-benar menjaga asupan makanannya. Selain itu ibu dan janinnya juga harus diperiksa kesehatannya. Perbanyak minum vitamin dan ketika bayi lahir segera periksakan bayi tidak hanya ke dokter anak, namun juga ke dokter spesialis panca indera lainnya.
KOMENTAR ANDA