SEBUAH film karya Aris Nugraha yang bergenre drama komedi ini awalnya merupakan film televisi (FTV) produksi MNC Pictures yang pernah tayang di RCTI sekitar tahun 2015, dan ditayangkan ulang di GTV hingga 2017. Kini Preman Pensiun dikemas ke layar lebar. Preman Pensiun (2019) mulai tayang 17 Januari 2019 di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. Hari kesebelas penayangan Preman Pensiun sudah ditonton lebih dari 750.000 orang, merupakan sebuah pencapaian yang terhitung fantastis.
Tokoh Utama tetap diperankan oleh Epy Kusnandar sebagai Muslihat, Tya Arifin sebagai Kinanti, Soraya Rasyid sebagai Imas, Andra Manihot sebagai Dikdik, Dedi Moch Jamasari sebagai Gobang, Deny Firdaus sebagai Murad, Ica Naga sebagai Pipid, dan Mang Uu sebagai Mang Uu.
Dilansir dari @seenema.id, film Preman Pensiun dibuka dengan adegan perpisahan para preman dari kehidupan kelam mereka, kemudian disusul dengan kepergian Kang Bahar (Didi Petet). Adegan selanjutnya adalah pengeroyokan yang dilakukan oleh tiga orang preman terhadap seorang laki-laki di Pasar Baru, yang mendasari konflik utama film ini.
Setelah pensiun jadi preman, Kang Mus dan anak buahnya menjalani bisnis mereka masing-masing. Masalah mulai datang ketika bisnis mereka mengalami penurunan. Tidak hanya itu, Kang Mus dihadapkan pada kenyataaan bahwa putri semata wayangnya, Safira sudah beranjak remaja dan mulai didekati laki-laki. Masalah bertambah besar ketika terjadi pertikaian di antara mantan anak buah Kang Mus.
Banyak hikmah yang dapat diambil dari film Preman Pensiun, salah satunya solidaritas antarpreman. Meskipun mereka sudah insaf dan sibuk dengan profesi masing-masing, mereka tetap saling membantu dan saling menjaga.
Akting natural seperti yang ditampilkan di layar kaca dulu, kini pun sukses menghadirkan tawa penonton di bioskop. Ditambah lagi logat Sunda yang kental khas para tokoh di Preman Pensiun, memudarkan kesan preman yang selama ini menghiasi benak kita.
KOMENTAR ANDA