KOMENTAR

REZEKI yang diberikan Allah Swt. bisa jadi tersendat karena kita tidak bisa terlepas dari maksiat. Bayangkan saja betapa banyak dosa kita jika semakin bertambah umur berbanding lurus dengan bertambah seringnya kita mengerjakan maksiat.

Maksiat, lambat laun mengikis kebaikan dari diri kita. Mengotori hati kita dengan berbagai kepentingan duniawi. Maksiat, memburamkan mata kita dari keutamaan beribadah dan bertakwa. Sekali dua kali bermaksiat, kita merasa tak ada yang salah dengan itu, hingga tanpa sadar kita ‘terpesona’ oleh maksiat dan mengulangnya hari demi hari.

Tidak banyak orang tahu bahwa maksiat akan menutup pintu rezeki. Karena rezeki bukan semata datang dari kerja keras kita. Ada ‘kebijakan’ Allah yang menjadi penentu apakah kerja keras yang kita lakukan akan berbuah rezeki yang berkah atau tidak. Keberkahan inilah yang membedakan antara materi berlimpah dengan rezeki halalan thayyiban.

“Turunkanlah rezekimu dari Allah dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Baihaqi)

Tahukah Anda, pintu rezeki yang ditutup oleh maksiat itu akan terbuka dengan sedekah? Ya, sedekah yang ikhlas kita lakukan, yang menjadi panggilan jiwa untuk membantu sesama, yang dilakukan dengan kesadaran bahwa “harta yang diamalkan akan membersihkan harta kita”, insya Allah akan membuka pintu rezeki yang selama ini tertutup oleh maksiat.

Nah, masihkah kita malas bersedekah?

***




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur