KITA mengaku beriman tapi perilaku kita kerap menunjukkan hal sebaliknya. Dari cara berbicara, berpakaian, bahkan bertindak, kita justru menampilkan sosok manusia yang tidak berjalan dalam koridor Islam.
Salah satu tanda keimanan sudah bersemayam dalam diri kita disebutkan Allah dalam Qur’an: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2).
Pernahkah hati kita bergetar saat nama Allah diucapkan di hadapan kita? Pernahkah hati kita tergerak untuk beristighfar saat nama Allah dilafalkan di telinga kita? Pernahkah hati kita berdetak kencang saat nama Allah dilantunkan dalam ayat-ayat Qur’an?
Jika kita jujur bahwa hati kita tidak pernah merasakan ‘getaran’ saat mendengar nama Sang Khalik, perlulah kita berkontemplasi. Seberapa dalam keyakinan kita kepada kekuasaan Allah? Seberapa kuat keyakinan kita bahwa Allah lah yang memberi rezeki, bahkan dari pintu yang kita tidak sangka-sangka?
Di tengah zaman yang hiruk-pikuk dengan segala kebisingan duniawi, jangan sampai kita dikalahkan oleh kesenangan dunia lalu merasa hampa walau telah meraih kesuksesan dunia. Jangan biarkan iman terkikis sedikit demi sedikit hingga kita tidak bisa merasakan getaran saat namaNya terdengar di telinga.
KOMENTAR ANDA