KOMENTAR

SUHU dingin ekstrem melanda sepertiga wilayah di Amerika Serikat. Tidak tanggung-tanggung, ada wilayah yang bersuhu minus 54 derajat Celcius! Para ilmuwan sibuk mengkaji apakah suhu dingin ini berhubungan dengan iklim jangka panjang.

Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat (NWS) memperingatkan masyarakat bahwa temperatur yang sangat rendah dapat membekukan darah di tulang. Sementara Badan Nasional Atmosfer dan Kelautan Amerika Serikat (NOAA) mengatakan bahwa badai musim dingin tidak membuktikan bahwa pemanasan tidak terjadi.

Fenomena alam berupa suhu ekstrem ini dikenal dengan istilah Polar Vortex, yaitu spiral udara besar yang membentuk musim dingin dan berhembus di atas kutub utara di atas lapisan stratosfer. Angin dingin dari Polar Vortex membalut angin besar lain yang berada di bawah atmosfer dan mengarah ke selatan.

Kumpulan angin itulah yang menghembuskan udara super dingin ke kawasan Amerika Serikat selama pekan ini. Temperatur udara turun drastis. Danau Michigan hingga Air Terjun Niagara pun membeku. Di tahun 2018, angin dingin itu juga pernah membekukan Eropa.

Salah satu ilmuwan senior di Woods Hole Research Centre, Jennifer Francis, aktif mengkaji dampak dan solusi perubahan iklim. Dalam kolom di New York Time, Francis menyatakan bahwa lautan es di Artik yang mencair memang berkaitan dengan Polar Vortex. Meski demikian, masih terjadi perdebatan antara ahli meteorologi apakah Polar Vortex ini akan menjadi kondisi yang makin sering terjadi atau tidak, terkait perubahan iklim yang makin tak menentu.

Akibatnya, badai salju melanda New York, salju bertebaran di jalanan. Perusahaan pos sudah tidak beroperasi di di beberapa daerah di 10 negara bagian. Perjalanan kereta api dan penerbangan dibatalkan. Bahkan Alabama dan Mississippi yang biasanya beriklim lebih hangat juga sudah memberlakukan status darurat. Ratusan sekolah juga terpaksa ditutup.

Di tengah berbagai kajian yang dilakukan para ilmuwan, masyarakat ramai-ramai menggelar hot water challenge. Mereka memposting foto saat melempar air mendidih ke udara dan langsung membeku. Semakin kreatif, hingga ada foto garpu dan mie ‘menggantung’ di udara karena beku. Suhu ekstrem yang mencapai minus 54 derajat Celcius ini merupakan cuaca terdingin selama 20 tahun terakhir yang dirasakan di sejumlah wilayah Amerika Serikat dan Kanada.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News