KOMITMEN Wardah mendukung perkembangan industri modest wear melalui program Fashion Journey menghadirkan dua disainer papan atas Indonesia Itang Yunasz dan Dian Pelangi di panggung New York Fashion Week 2019 The Shows pada 7 Februari 2019.
Menurut Elsa Maharani, Manager Public Relations Wardah, industri kecantikan tidak bisa dilepaskan dari dunia fesyen. Karena itulah Wardah menggelar kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi fesyen di tanah air. Mulai dari edukasi, regenerasi disainer, juga membuka kesempatan bagi para disainer bersinar di panggung runway lokal di dalam negeri maupun di mancanegara.
Terpilihnya Itang Yunasz dan Dian Pelangi didasarkan banyak pertimbangan. Selain melihat sejarah perjalanan karier dan kesuksesan yang diraih khususnya di lini modest wear siap pakai, keduanya juga mendapat apresiasi bergengsi dari Metropolitan Museum of Art di New York dan memamerkan karya mereka di de Young Museum untuk contempory moslem fashion. “Melalui panggung NYFW, kami ingin menyampaikan bahwa Wardah sangat mendukung Indonesia untuk siap menjadi pusat tren modest fashion dunia tahun depan,” ujar Elsa.
Dengan hanya dua bulan persiapan, Itang dan Dian mencurahkan segenap kreativitas mereka ke dalam busana yang memukau 666 penonton runway. Para tamu yang hadir terdiri dari media dan editor, buyers, influencers, serta tamu penting seperti Anggota Konsul Sosial Budaya dan Informasi KJRI New York. Tidak ketinggalan selebriti seperti aktris Nicole Kang, Miss USA Sarah Rose Summer, Miss Universe Catriona Gray, Pemain LA Lakers Javal Pierre, juga sosialita New York Kelly Bensimon.
Itang Yunasz, disainer kawakan yang telah lebih dari 30 tahun berkarya ini memilih tema Tribal Diversity, untuk memperkenalkan pada dunia keindahan motif kain tenun ikat Sumba sekaligus menunjukkan kemajuan tren busana muslim di Indonesia. Itang menghadirkan 12 gaun malam yang glamor dalam gaya bohemian, dipadupadankan dengan outer maupun blus etnik.
“Saya ingin kain tradisional Indonesia semakin diakui keindahannya di mata dunia. Pecinta mode dunia harus mengetahui bahwa Indonesia sudah siap menjadi pusat tren modest fashion yang artinya harus menjadi referensi bagi gaya busana muslim dunia,” kata Itang yang tidak ikut ke New York karena kondisi kesehatannya saat itu sedang tidak baik.
Adapun bagi Dian Pelangi, ini adalah kali kedua ia menampilkan karyanya di panggung New York Fashion Week setelah sebelumnya tahun 2017. Dengan tema Sociolove, Dian terinspirasi kota New York yang aktif, terutama dengan ingar-bingar media sosialnya.
“Segala yang dibagikan di media sosial di sana baik tentang tren fesyen, caption-caption yang menginspirasi, juga gaya makeup yang uptodate, hingga jendela gedung-gedung pencakar langit di New York saya tuangkan ke dalam koleksi street style ini. Termasuk juga penggunaan warna pink yang match dengan koleksi makeup Instaperfect dari Wardah,” ujar pemilik nama asli Dian Wahyu Utami ini.
Rangkaian agenda Wardah untuk NYFW 2019 dimulai dari audisi pemilihan model, makeup workshop untuk 20 MUA asal Amerika yang terlibat di backstage sekaligus pengenalan rangkaian produk Wardah Instaperfect, syuting untuk video campaign Wardah Fashion Journey di New York, hingga kunjungan resmi ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York.
Bagi Wardah, ini adalah kali ketiga mengikuti NYFW. “Kami berharap program Wardah Fashion Journey beserta pengalaman para disainer yang telah mengikutinya dapat menjadi motivasi berharga bagi mereka untuk terus berkarya dan berkreatifitas,” tutup Elsa.
KOMENTAR ANDA