MENJADI muslimah berhijab di Negeri Paman Sam tentu menghadirkan perjuangan dalam keseharian. Masih banyak rakyat Amerika Serikat yang belum memahami keindahan Islam.
Perlahan tapi pasti, Islam kian berkembang di Amerika. Para perempuan muslim, termasuk mereka yang berhijab, semakin banyak yang memiliki prestasi gemilang dalam bidang mereka masing-masing dan dikenal publik.
Jalan yang mereka tempuh untuk bisa menjadi sosok yang dikenal seperti sekarang tentulah sangat menginspirasi muslimah di seluruh dunia untuk tidak kalah terhadap diskriminasi dan pandangan meremehkan dari orang-orang yang memiliki pandagan buruk tentang Islam.
Berikut ini 3 muslimah berhijab yang mengukirkan nama mereka dalam sejarah Amerika.
Ilhan Omar
Ilhan Abdullahi Omar adalah politisi Somalia-Amerika. Pada tahun 2016, ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Minnesota dari Partai Demokrat-Petani-Buruh setelah mengalahkan lima kandidat lainnya.
Meski Ilhan lahir di Somalia, ia menghabiskan masa kecilnya tinggal di kamp pengungsian di Kenya. Ilhan Omar bersama keluarganya pindah ke Amerika pada usia 12 tahun. Ilhan berkuliah di North Dakota State University. Namanya tercatat dalam sejarah sebagai pengungsi Afrika sekaligus muslimah berhijab pertama yang terpilih sebagai pejabat legislatif di Amerika Serikat.
IBTIHAJ MUHAMMAD
Perempuan kelahiran 4 Desember 1985 ini mengukir sejarah dengan menjadi atlet Amerika berhijab pertama yang berlaga di Olimpiade. Ia ikut serta dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil dalam cabang anggar. Ibtihaj berhasil menepis keraguan banyak orang tentang sosoknya yang berhijab untuk menjadi atlet anggar.
Hebatnya, sosok inspiratif Ibtihaj menjadi alasan perusahaan boneka kenamaan Amerika, Mattel, membuat Barbie berhijab untuk pertama kalinya. Nama Ibtihaj kemudian menjadi ikon dalam hal keanekaragaman dan toleransi di Amerika. Mulai berlatih anggar sejak usia 13 tahun, alumnus Duke University ini juga berpartisipasi dalam organisasi nirlaba untuk melatih anggar bagi para remaja yang tinggal di lingkungan kumuh. Di tahun 2018, namanya tercatat di peringkat ke-3 Amerika Serikat dan peringkat ke-23 dunia.
NOOR TAGOURI
Perempuan kelahiran Virginia tahun 1993 ini dikenal sebagai jurnalis sekaligus aktivis. Orangtuanya berdarah Libya. Ketika pindah ke Maryland, ia menghabiskan masa keci dan remajanya hingga menemukan passion dalam bidang jurnalistik. Di usia 16 tahun, Noor belajar Broadcast Journalism di Universitas Maryland. Saat kuliah, ia mendapat kesempatan magang di radio CBS.
Noor Tagouri merupakan kepala di balik serial bertajuk A Woman’s Job, sebuah program dokumenter yang mengulik kisah para perempuan yang bekerja di bidang yang selama ini didominasi kaum laki-laki. Misalnya saja, ia mewawancarai perempuan pelatih NFL, atau perempuan mekanik yang punya bengkel sekaligus salon kecantikan. Namanya kian dikenal publik ketika tahun 2016, ia menjadi muslimah berhijab pertama yang profilnya masuk dalam artikel di Majalah Playboy.
KOMENTAR ANDA