ANDA penderita diabetes atau memiliki keluarga yang menderita diabetes? Jika jawabannya ya, maka sebaiknya Anda mengingatkan diri dan orang yang Anda sayangi untuk memeriksakan kesehatan mata. Hal ini penting guna mencegah penderita diabetes kepada risiko penyakit Retinopati Diabetik yang dapat berujung pada kebutaan.
Retinopati Diabetik ini dapat terjadi pada seluruh penderita diabetes dan semakin meningkat risikonya pada penderita yang sudah lama menderita diabetes, dan penderita diabetes yang gula darahnya sering tidak terkontrol.
Gejala paling umum yang sering terjadi adalah:
- Penurunan ketajaman penglihatan
- Penglihatan kabur
- Penglihatan dengan bintik-bintik hitam
- Wilayah hitam dalam area lapang pandang penglihatan
- Kesulitan dengan persepsi warna, seringkali berupa gangguan dalam persepsi warna biru-kuning
Namun, sebenarnya yang paling membahayakan adalah, penyakit ini tidak memberikan gejala di awal-awal, namun memberikan ancaman kebutaan seketika, dan biasanya pada kedua mata, karena pecahnya pembuluh darah pada lapisan penerima penglihatan (retina) di mata, atau terjadinya perembesan cairan di daerah penerima penglihatan untuk penglihatan tajam (makula)
Untuk mencegah terjadinya kebutaan karena diabetes retinopati, penderita diabetes perlu menjaga agar gula darahnya tetap dalam batas normal dan terkontrol serta rutin melakukan pemeriksaan mata minimal 1 tahun sekali.
Namun, bila, diabetes retinopati telah terjadi, maka Anda perlu segera mengunjungi dokter untuk mengetahui derajat keparahan penyakit dan menentukan jenis penanganan yang paling sesuai.
"Diabetes di dunia telah membunuh 7 orang pada setiap detiknya," demikian papar dr. Saukhat M. Sadikot, Elected President IDF (International Diabetic Federation) pada kesempatan jumpa pers program Global Diabetes Forum 2014, Sabtu (18/1) lalu. Di Indonesia sendiri, penderita diabetes telah berjumlah 8,5 juta jiwa. "Tragisnya, 75% diantara 8,5 juta penderita yang terdata itu, tidak menyadari dirinya terkena diabetes sampai kita yang sampaikan mengenai kondisi yang diidapnya," tutur Ketua Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia), Prof. dr. Sidhartawan Soegondo, PhD., FACE., pada kesempatan yang sama.
Diabetes sudah menjadi momok menakutkan, namun masih juga kehadirannya belum banyak yang menyadari. Hal inilah yang menggerakkan inisiatif PT. Kalbe Farma, Tbk untuk menyelenggarakan Global Diabetes Forum 2014 di Bali pada 18-19 Januari 2014. Diikuti oleh 127 praktisi medis dari pakar dan ahli diabetes termasuk didalamnya Diabetologis, Ahli Penyakit Dalam, Spesialis Gizi Klinik dan praktisi medis lainnya yang berperan dalam bidang Diabetes. Mereka berasal dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Srilanka dan Mongolia.
Sumber : www.klikdokter.com
KOMENTAR ANDA