SERINGKALI orangtua akan kaget dan shock saat anak mengeluh luka yang dideritanya bertambah parah. Tanpa banyak pertimbangan orangtua akan langsung membawa anaknya menuju klinik atau rumah sakit secepatnya guna mendapat pertolongan medis. Pada masyarakat secara umum yang mengalami luka (karena pelbagai hal), seringkali mengalami kebingungan bagaimana bisa luka yang sudah mendapatkan perawatan tidak kunjung membaik namun mengalami komplikasi yang lebih parah.
Resistensi Bakteri
Sebagai makhluk hidup “yang mungil dan terkesan lucu”, bakteri sama sekali bukanlah makhluk yang lucu. Kehadiran bakteri di tubuh dapat menimbulkan penyakit yang jika tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan sakit yang berkepanjangan dan kompleks.
Pada kasus-kasus tertentu yang menimbulkan luka, peran bakteri dalam memperparah kondisi luka sangat besar. Salah satu trigger yang membuat sebuah luka sederhana berkembang menjadi kompleks adalah penanganan yang tidak tepat dan seringkali menggunakan metode pengobatan yang belum teruji secara klinis.
Bakteri memiliki sifat resistensi terhadap faktor luar yang melemahkan dirinya, seperti obat atau zat-zat lainnya. Pada beberapa kasus pengobatan menggunakan obat antibiotik, pengobatan yang dilakukan tidak melemahkan namun justru membuatnya bertahan lama dan lebih kuat. Pada banyak ulasan dan jurnal penelitian, resistensi bakteri disebabkan kemampuan bakteri tersebut mengubah komposisi genetiknya ketika “berhadapan” dengan antibiotik.
Bakteri yg resisten dan survive inilah yang akan meneruskan kehidupannya dalam bentuk bakteri baru yang lebih kuat dan kebal terhadap antibiotik. Kekuatan dan keampuhan antibiotik melumpuhkan bakteri sudah mencapai titik kritis sehingga David Weiss, Direktur Pusat Resistensi Antibiotik di Universitas Emory menyebutnya sebagai “sesuatu yang akan mengubah pengetahuan kita sekarang tentang bakteri.”
Dokter spesialis luka dari Vivo Wound Center, dr. Adisaputra Ramadhinara, M.Sc, CWSP, FACCWS mengatakan Bahwa penanganan luka yang sudah terinfeksi bakteri tidak bisa dilakukan sembarangan. Menurutnya, bakteri pada luka dapat mengeluarkan sejenis gel yang dapat melindungi mereka dari antibiotik. Bahkan sekumpulan bakteri tersebut bisa terbentuk dan berkumpul lagi dalam waktu kurang dari 24 jam meski telah diberi antibiotik.
Jangan Sembarangan Gunakan Antibiotik
Apakah ada harapan sembuh jika terkena bakteri yang tergolong “kelas berat?” Ada. Kunci untuk mendapatkan kesembuhan ada dua cara. Pertama adalah penggunaan obat antibiotik yang tepat. Kedua, tidak menggunakan metode pengobatan alternatif yang belum teruji secara medis selama masa pengobatan. Penggunaan antibiotik yang tepat ini untuk mencegah penggunaan antibiotik yang berlebihan serta sesuai dengan jenis penyakitnya. Upaya ini perlu dicermati untuk mengurangi risiko bakteri resisten dan berubah menjadi penyakit yang lebih kronis. (F/M. Sadan)
KOMENTAR ANDA