KOMENTAR

JANGAN anggap sepele batuk yang menyerang Anda. Kalau selama ini kita mengira batuk disebabkan karena tenggorokan gatal, flu, dan masuk angin, sebaik kita segera mengubah pandangan itu, karena  batuk yang ini harus segera diwaspadai.

Batuk ini disebabkan oleh kadar asam lambung yang melonjak. Melansir Medical News Today,  kondisi ini disebut juga sebagai batuk kronis, yaitu batuk yang berlangsung selama delapan minggu atau lebih dan tak kunjung sembuh.

Peneliti dari University of North Carolina School of Medicine, menyebutkan, sebanyak 25 persen kejadian batuk kronis disebabkan oleh GERD. Bahkan, sebanyak 75 persen di antaranya tidak mengalami gejala penyakit asam lambung sama sekali. Ini sebabnya, tidak banyak yang menyadari bahwa batuk yang tak kunjung sembuh tersebut ternyata diakibatkan oleh naiknya asam lambung.

Lantas, mengapa seseorang menjadi sering batuk saat asam lambung naik?

Hal ini diduga karena dua penyebab, yaitu bentuk refleks saat asam lambung naik ke kerongkongan dan kondisi refluks laringofaring (LPR).

Refluks laringofaring (LPR) adalah suatu bentuk refleks tubuh saat asam lambung jatuh ke kotak suara atau tenggorokan. Saat asam lambung naik, tubuh mengeluarkan respon tertentu untuk melindungi tenggorokan dari naiknya asam lambung. Itulah sebabnya Anda menjadi batuk-batuk saat asam lambung naik.

Untuk memastikan apakah batuk kronis yang Anda alami disebabkan oleh naiknya asam lambung atau bukan, Anda bisa melihatnya dari beberapa tanda dan gejala berikut ini:

- Sering batuk di malam hari atau setelah makan

- Sering batuk saat dalam kondisi berbaring.

- Batuk terus-menerus walaupun tidak merokok atau minum obat tertentu

 

- Batuk tanpa mengalami asma maupun postnasal drip (lendir berlebih di bagian hidung dan tenggorokan)
- Sering batuk walaupun hasil rontgen dada menunjukkan hasil yang normal

Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera konsultasikan pada dokter. Dokter mungkin akan melakukan sejumlah pemeriksaan, di antaranya dengan endoskopi gastrointestinal bagian atas atau pemantauan pH esofagus untuk menilai kadar keasamannya.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health