SETIAP orang bisa terkena stress. Bukan saja melanda masyarakat yang tinggal di kota besar, tetapi juga bisa terjadi pada orang yang tinggal di pedesaan. Ada stress yang masih dianggap batas normal, tetapi juga ada yang sudah masuk dalam kategori gangguan.
Beban pekerjaan, ekonomi, tekanan dari keluarga atau lingkungan sekitar, sakit yang tak kunjung sembuh, bisa membuat orang terkena stress. Jika stres yang dialami dalam batas normal, maka tubuh akan bisa menyesuaikan diri dan tidak mengganggu kehidupan. Tapi jika stres yang dialami terus menerus hingga mempengaruhi atau merusak kehidupan ada kemungkinan Anda sudah mengalami gangguan.
Gangguan penyesuaian adalah salah satu jenis stres yang berhubungan dengan penyakit mental yang bisa mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku. Gangguan ini biasanya terjadi pada orang dewasa muda. Gangguan itu disebut Adjustment Disorder atau stres gangguan penyesuaian.
Adjustment disorder pernah dialami oleh Putri Masako Owada di Jepang, akibat tekanan keluarga kerajaan yang mengharapkan lahirnya bayi laki-laki yang tak kunjung hadir. Menurut hukum Jepang, hanya seorang anak laki-laki dari keluarga kerajaan yang bisa mengambil tahta. Hal tersebut membuat Putri Masako menghadapi tekanan dari keluarga kerajaan agar bisa melahirkan seorang putra. Tahun 2003 ia harus dirawat di rumah sakit karena penyakit Adjustment Disorder. Suatu kondisi yang disebabkan stres tinggi dari berbagai tekanan. Kamata, juru bicara kerajaan mengatakan, "Puteri Masako pasti sangat tertekan. Ia harus membesarkan seorang ahli waris tahta alias calon kaisar perempuan. Anda pasti merasa sangat tertekan bila harus bertanggung jawab atas kewajiban Anda sebagai orang tua. Terlebih orangtua bagi calon penerus kerajaan," ujarnya.
Dr. Feranindhya Agiananda., SPKJ (K) Departemen Psikiatri RSCM-FKUI menjelaskan bahwa penyakit Adjustment Disorder itu bukan gangguan jiwa yang berat. “Adjustmenst disorder adalah gangguan penyesuaian akibat akibat seseorang belum mampu beradaptasi dengan problem kehidupannya. Ada kematian anggota keluarga yang mendadak, tekanan keluarga atau pekerjaan, dan sebagainya. Tekanan itu cukup bermakna dan tidak selalu sama efeknya bagi setiap orang,” jelasnya.
Stres bukanlah suatu hal yang buruk atau tidak normal, tapi yang terpenting adalah bagaimana menangani stres tersebut.
“Gangguan penyesuaian itu ditandai dengan munculnya kesedihan, menangis tersedu-sedu, memiliki pikiran untuk bunuh diri, khawatir yang berlebihan, memiliki masalah atau gangguan pada tidur, sulit berkonsentrasi, bermasalah dalam hal kinerja sekolah atau pekerjaan,” lanjut dr. Fera.
Berdasarkan diagnosis dari keilmuan psikiatri, gejala Adjustment disorder mirip seperti orang depresi. Murung, banyak sedih, suka menyendiri, dan malas melakukan banyak hal. Kalau sudah begitu pasien bisa terkena asma, migrain, susah tidur, dan mudah cemas.
Terapi dari dokter bisa menjadi jalan keluar. Namun, kedekatan dengan keluarga adalah faktor yang tidak bisa diabaikan. “Jangan lupa juga, lebih mendekatkan diri padaNya, berdialog, dan dan pasrah padaNya. Itu sangat membantu menenangkan hati,” tutupnya.
KOMENTAR ANDA