PERNAH mendengar anak balita yang tidak bisa diam dan benyak bertanya ini itu, bahkan pertanyaan yang tidak terduga? Tepat, Anda sedang menghadapi seorang anak yang cerdas.
Anak yang cerdas kerap ditandai dengan kemampuan berbahasa yang pesat. Ia memiliki kosa kata yang beragam sehingga akan memungkinkannya untuk dapat berkomunikasi secara lancar, mengekspresikan keinginan, pendapat, maupun ketidak setujuannya kepada orang lain.
“Anak yang dikatakan cerdas atau sangat cerdas menunjukkan kemampuan yang dimilikinya melebihi anak-anak lain yang seusianya. Tentunya membutuhkan penanganan yang lebih spesifik, karena kemampuannya melebihi anak-anak lain yang seusianya,” papar psikolog anak Ani Suriani, Psi.
Anak cerdas juga membutuhkan alat penunjang untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Keingintahuannya harus diarahkan dengan tepat agar tidak salah. Buku-buku bacaan yang berguna sangat baik untuk menyalurkan rasa ingin tahunya. Demikian juga permainan seperti puzzle, lego, dan lainnya, bisa untuk mengasah kemampuan analisanya.
Perlu diingat, tak hanya pengembangan daya pikir yang harus diarahkan. Kemampuan motoriknya juga perlu mendapat perhatian. Baik kemampuan motorik kasar, maupun motorik halus.
“Contoh aktivitas untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar yakni seperti berlari, melompat, berayun, main lempar tangkap bola, main perosotan, ballet. Sedangkan contoh aktivitas untuk mengembangkan kemampuan motorik halus, seperti main playdoh, main congklak, mewarnai, menempel, serta menggunting,” jelas Ani.
Sekolah yang tepat juga sangat dianjurkan. Kecerdasan anak akan terabaikan bila orangtua tidak peka akan kualitas sekolah. Sekolah yang memiliki guru berkualitas, sarana sekolah yang lengkap, ekstra kurikuler yang beragam, dan kurikulum yang ramah terhadap anak juga dapat berkontribusi besar untuk mengembangkan kecerdasan anak. Anak juga harus diberi kesempatan untuk mengikuti kompetisi, sebab dari situlah daya juang dan keuletan anak bisa ditanamkan sejak dini.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kecerdasan adalah lingkungan. “Lingkungan yang memberikan banyak dukungan kepada anak, maka anak akan berkembang secara optimal. Lingkungan yang mendukung itu dapat berupa beragam fasilitas kursus atau les termasuk juga dukungan dari orang tua. Misalnya kalau anak bertanya, orang tua berusaha menjawab dengan jelas dan lengkap,” ujar Ani.
KOMENTAR ANDA