KOMENTAR

MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir sebagai salah satu pembicara dalam acara yang bertajuk “Be Your Own Version of Kartini”, Kamis (25/4) di Jakarta.

Menteri Susi bercerita tentang perjuangannya membangun bisnis di masa lalu hingga ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Menurutnya, meskipun seorang perempuan, sedari remaja ia sudah bertekad untuk mandiri.

Meski dikenal sebagai perempuan pemberani, menurut Menteri Susi, sebenarnya  dirinya tidaklah berani. Ia hanya melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan apa yang telah diamanatkan undang-undang. Ia juga bersyukur atas hasil kebijakan yang tidak hanya mengusir kapal asing, tetapi juga mampu membuat Indonesia menjadi negara dengan neraca perdagangan perikanan nomor 1 di Asia Tenggara sejak 2015 lalu. Menurutnya, ekspor produk perikanan Indonesia juga konsisten meningkat setiap tahunnya.

“Kita sekarang pemasok nomor 1 kepiting di Amerika, udang nomor 2. Sementara tuna akhirnya tahun ini kita menjadi supplier terbesar di dunia yang sebelumnya di Asia Tenggara saja tidak dihitung. Itu yang akhirnya membuat saya bangga karena sebelumnya kita juga tidak meramalkan bahwa penenggelaman kapal akan berdampak begitu besar,” ucapnya.

Berkaca dari keberhasilan Indonesia, Menteri Susi gencar melakukan promosi ke seluruh dunia bahwa pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing adalah bisnis yang paling menguntungkan bagi negara.

Ia mendorong masyarakat termasuk perempuan untuk ikut serta dalam dunia bisnis. Namun harus tetap memperhatikan keberlanjutan. “Kadang-kadang pengusaha pikir peraturan ini bikin susah mereka. Padahal justru kita mempertahankan keberlanjutan bisnis dan mengupayakan bisnis bertahan dalam jangka panjang,” imbuh Menteri Susi.

Ia berharap agar bisnis generasi muda tidak hanya berorientasi kepada hasil yang dapat diambil, melainkan juga produktivitas dalam jangka panjang. Inilah yang dapat mengantar bangsa pada pilar kesejahteraan. “Produktivitas penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis, untuk menjaga keberlanjutan pendapatan yang terus menerus, menjaga keuntungan. Tanpa keberlanjutan, bisnis kalian akan berhenti dan keuntungan yang didapat juga akan berhenti,” tegas Menteri Susi.

Ia meminta, sebagai generasi cerdas penerus bangsa agar masyarakat millennial berpikir kelestarian untuk masa depan dan generasi selanjutnya. Sebab menurutnya, generasi mendatang akan dihadapkan pada konflik kecukupan pangan dan energi seiring dengan bertumbuhnya populasi dunia, sehingga sumber daya perikanan sebagai salah satu sumber pangan dan protein akan menjadi rebutan.

“Pemenuhan protein diet supply termurah adalah laut. Tapi laut kalau tidak dijaga, bisa rusak. Untuk itu kita perlu menghentikan ekstraktif dan eksploitasi berlebihan,” pungkas Menteri Susi. 

Sumber : Biro Pers KKP




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News