TEPAT di awal tahun 2018, Fenita Arie mantap berhijab. Keputusannya sangat diapresiasi sang suami yang sudah terlebih dahulu berhijrah. Kegalauan dan kegelisahan Fenita ketika akan memutuskan berhijab tak pernah terbukti. Istri Arie K. Untung ini kini makin istiqamah, tawadhu, dan selalu bersyukur dengan limpahan berkah yang diberikan Sang Khalik kepadanya dan keluarga. Mantan presenter infotainment yang sudah dikaruniai 3 buah hati ini, Mizbareta Fathir Gavindaffa (13), Mizbareta Aeeshya Makayla (11), dan Mizbareta Yusuf Athalla (2,8), pun tak pernah berkurang atau kehilangan job setelah berhijab. Pasangan ini justru ‘banjir’ job, dan terlihat makin mesra serta kompak, baik off air maupun on-air.
Kebahagiaan pasangan yang sudah memasuki usia 14 tahun pernikahan ini kian bertambah tatkala putri mereka Kayla memutuskan untuk mengenakan hijab. Apa saja kesibukan yang mereka jalani ketika bulan suci Ramadhan tiba? Berikut penuturan Fenita kepada Farah.
F: Adakah persiapan khusus menjelang Ramadhan?
FA: Persiapan khusus tidak ada, tetapi yang paling terlihat signifikan itu makanan. Kami sudah menyetok makanan, seperti sirup dan makanan yang manis-manis. Karena saat puasa itu banyak sekali yang diinginkan, ingin makan ini, ingin minum itu. Terutama makanan untuk anak-anak, supaya mereka semangat dan rajin puasa.
F: Seperti apa tradisi keluarga The Untung’s di bulan suci Ramadhan?
FA: Sebenarnya tidak terlalu banyak. Untuk sahur sudah pasti kumpul dengan suami dan anak-anak. Istilahnya, untuk di hari biasa, kami terkadang sarapan dan makan sendiri-sendiri, tetapi di bulan suci Ramadhan, ketika sahur kami selalu bersama-sama. Selain itu, tiga tahun terakhir, kami sekeluarga mulai rutin menjalankan i’tikaf di masjid di minggu terakhir malam ganjil di bulan Ramadhan. Namun, tahun lalu saya memang tidak ikut i’tikaf karena Athalla masih kecil, jadi yang i’tikaf mas Arie sama Gavin saja. Insya Allah, tahun ini Athalla sudah bisa diajak untuk ber-i’tikaf.
F: Bagi Fenita, apa makna bulan suci Ramadhan?
FA: Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan umat muslim di seluruh dunia. Bulan ini bulan yang penuh ampunan dan semua kebaikan yang kita lakukan di bulan suci Ramadhan akan dibalas berlipat ganda. Saya bersyukur masih dipertemukan dengan Ramadhan tahun ini, karena di bulan ini saatnya kita berlomba-lomba untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, dan insya Allah, Allah akan menghapuskan dosa dan kesalahan kita sebelumnya.
F: Apa makanan khusus yang harus selalu ada saat bulan Ramadhan?
FA: Yang pasti, harus ada kolak, apapun jenis kolaknya. Karena kolak merupakan kegemaran anak-anak dan mas Arie. Sementara menu utamanya, untuk anak-anak harus selalu ada daging rendang atau ayam. Jadi, walaupun saya dan mas Arie ingin makan ikan, menu daging atau ayam itu harus tetap ada, ini merupakan salah satu upaya supaya anak-anak mau makan.
F: Bagaimana kesibukan di Ramadhan tahun ini?
FA: Alhamdulillah program SAMARA masih tetap jalan di Trans 7. Selain itu juga, saya dan mas Arie Insya Allah akan membawakan acara live selama Ramadhan di iNews tv. Meskipun sebelumnya agak berat mengambil acara di bulan Ramadhan karena kami memikirkan waktu bersama anak-anak pasti akan lebih sedikiti. Tetapi setelah kami pikirkan kembali, alhamdulillah kami mendapat acara saat primetime, yaitu di pukul 8:30 malam dan live hanya 1 jam. Jadi setidaknya kami bisa menyiasatinya dengan mengajak anak-anak berbuka puasa di luar, setelah itu langsung kerja.
F: Seperti apa program acara tersebut?
FA: Program itu membahas seputar problematika rumah tangga, namun dengan lingkup lebih global. Kadang ketika kita sedang mengalami masalah di rumah tangga, kita suka bingung mau bertanya atau bercerita kepada siapa, akhirnya kita hanya berkeluh kesah kepada orang lain yang terkadang justru tidak akan memperbaiki keadaan. Jadi di program tersebut seperti Hallo Ustaz, setiap penonton bisa bertanya langsung kepada ustaz mengenai permasalahan yang sedang mereka hadapi. Sementara Seputar Rumah Tangga dan Rahasia Surga (SAMARA) membahas seputar permasalahan di dalam rumah tangga juga, tetapi lebih kepada fiqih dewasa, jadi lebih intim, karena itu tayangnya pukul 23:30 malam.
F: Adakah event lain yang akan dibuat Fenita dan Arie di bulan Ramadhan?
FA: Alhamdulillah setelah sukses menggelar Hijrahfest yang pertama pada 2018 lalu, kemudian juga Roadshow Hijrahfest to Medan, insya Allah pada Ramadhan kali ini kami akan menggelar Hijrahfest ke-3 edisi Ramadhan yang akan dilaksanakan pada 24-26 Mei 2019 di JCC. Insya Allah saya masih ikut terlibat, karena ini merupakan big event yang kami jalankan di kantor kami. Walaupun pada saat Hijrahfest pertama perasaan ‘deg-deg-an’ nya masya Allah luar biasa, tapi alhamdulillah begitu melihat berjalan lancar sesuai rencana dan antusiasme peserta luar biasa, itu rasanya beda sekali, berkali-kali lipat bahagianya.
Pada Hijrahfest edisi Ramadhan ini, insya Allah kami akan menggelar i’tikaf bersama, jadi ini lumayan PR buat kami, karena waktu pelaksanaan acara menjadi lebih panjang. Di sana kita akan ber-muhasabah diri yang akan dipandu oleh ustaz-ustaz. Jadi, kalau acara malam itu lebih kepada pembiasaan diri dan sebagai ajang untuk berlatih ber-i’tikaf.
F: Gavin sekarang kelas 1 SMP, Kayla kelas V SD, Bagaimana cara memotivasi mereka agar tetap konsisten menjalankan ibadah puasa?
FA: Untuk puasa memang sudah kami ajarkan sejak kecil. Alhamdulillah sejak kelas II atau III SD Gavin sudah full puasa. Sementara Kayla sejak kelas 1 SD sudah full juga puasa. Memang awalnya kami iming-imingi dengan reward, supaya mereka semangat menjalankan ibadah puasanya. Alhamdulillah mereka sudah terbiasa puasa. Untuk sekarang mungkin reward-nya tidak seberapa tetapi mereka sudah mengerti arti Ramadhan itu sendiri, mereka sudah tahu itu wajib dan menjalankannya dengan suka cita. Untuk ibadah wajib lainnya seperti shalat, kami lebih banyak mengajarkan mereka dengan memberi contoh nyata, karena menurut saya, orang tua merupakan role model yang terbaik untuk anak-anak. Bagaimana orang tua mau mengajak anak-anak untuk shalat sementara mereka tidak melakukannya? Intinya seperti itu.
F: Lebaran tahun lalu Fenita sekeluarga traveling ke Turki. Bagaimana dengan tahun ini?
FA: Insya Allah tahun ini kami mudik ke Palembang, karena tahun lalu di Jakarta. Untuk tahun ini belum ada rencana traveling ke luar negeri karena memang biasanya mendadak, biasanya sudah mepet baru jalan. Karena kami jalan sendiri, tanpa travel agent, jadi ya, memang pemilihan kotanya terbatas. Dan biasanya kami mencari kota-kota yang bisa dikunjungi tanpa Visa atau Visa on Arrival (VoA), jadi mencari kira-kira yang bisa langsung jalan.
KOMENTAR ANDA