PEMILU selesai. Minggu besok. Di India.
Untuk tahap ke tujuh ini masa kampanyenya dipersingkat sehari. Ketegangan memuncak. Terutama di negara bagian West Bengal.
Pemilu di India berlangsung tujuh minggu. Beda Dapil beda tanggal mencoblosannya. Akan terlalu lelah kalau pencoblosannya serentak dalam satu hari. Bisa-bisa ribuan KPPS yang meninggal dunia.
Di Bhopal, India Tengah, juga riuh. Caleg wanita dari partai penguasa mengusung isu sensitif: yang berani membunuh Mahatma Gandhi itu harus diakui sebagai seorang patriot bangsa.
Yang mengusung tema itu Pragya Thakur. Caleg wanita dari partai BJP yang berkuasa. Yang terus mengusung tema agama di seluruh negeri.
Sebenarnya Pragya dalam status menunggu pengadilan. Dia sendiri ditangkap lantaran dianggap terlibat dalam peledakan bom di Gujarat. Yang juga terjadi di beberapa tempat lain. Sebagai balasan atas bom yang meledak di hotel besar di Mumbai tahun 2008.
Pragya tidak ditahan. Alasannya: sedang dalam perawatan dokter. Ia terkena kanker. Yang sudah menjalar sampai ke paru. Umurnya baru 49 tahun.
Kanker itu juga sudah lama menyerang payudaranya. Dua-duanya sudah dipotong. Lalu sehat lagi. Pragya lantas bikin kontroversi baru. Dia bilang: kankernya sembuh karena ia minum air kencing sapi. Juga karena minum ramuan lain: pancagavya. Yakni campuran antara kencing sapi, tletongnya dan susunya.
Sejak kecil Pragya sudah ganjil. Dia jarang tampil sebagai cewek. Potongan rambutnya selalu pendek. Kesukaannya balap sepeda. Atau ngebut dengan sepeda motor. Salah satu motor itu tertangkap di sekitar bom di Malegaon itu. Belum tentu dia pelakunya. Atau dia yang menyuruh. Tapi dia ikut jadi tersangka.
Pragya memang militan 'kanan-luar'. Pidato kampanyenya minggu lalu sangat mengejutkan. Yang menyebutkan Nathuram Vinayak Godse adalah patriot bangsa.
Godse adalah pembunuh Mahatma Gandhi. Yang dilakukannya pada jam 17.17 sore hari. Tanggal 30 Januari 1948.
Hari itu Godse mendatangi tempat tinggal sementara Gandhi. Di New Delhi. Di rumah seorang pengusaha besar bernama Birla. Yang rumahnya memang besar. Terdiri 12 kamar tidur. Dengan teras yang luas. Di tengah kota. Hanya sekitar 2 Km dari pusat bisnis.
Siapa pun akan bahagia ditempati tokoh legendaris seperti Gandhi. Ia adalah bapak bangsa. Pejuang kemerdekaan India. Gandhi harus tinggal sementara di Delhi karena tugas. Sebagai tokoh nasional. Yang harus berada di ibukota. Di saat India baru saja merdeka.
Hari itu hari ke 144 Gandhi tinggal di rumah itu. Ia ditemani seorang cucu perempuannya. Sore itu Gandhi baru pulang dari sembahyang bersama umatnya. Sebagian mengantarkan Gandhi sampai di rumah Birla.
Ketika cucunya memapah Gandhi naik ke teras, seorang anak muda mendekat. Menyingkirkan tangan sang cucu dari tubuh Gandhi. Langsung menembakkan pistol ke dada orang tua itu. Tiga kali. Dengan moncong pistol praktis menempel di dada.
Godse langsung diringkus. Banyak polisi yang jaga di situ. Tidak ada celah sedikit pun untuk berkelit. Bukti lengkap. Saksi banyak. Praktis Godse tertangkap basah.
Gandi diberitakan tewas di tempat. Tapi ada juga berita bahwa Gandhi baru tewas setengah jam kemudian. Sempat diangkat ke tempat tidurnya. Dan dibacakan puja-puja menurut agama Hindu.
Saat mendatangi Gandhi itu Godse berpakaian necis. Celana panjangnya agak longgar tapi disetrika rapi. Baju hemnya lengan panjang putih. Dimasukkan ke celana. Dengan ikat pinggang melingkar. Postur tubuhnya ramping, tinggi dan kelihatan terpelajar.
Rupanya kini, kian banyak yang simpati pada Godse. Tidak hanya caleg wanita dari Bhopal itu saja.
Lima tahun lalu sudah mulai muncul tuntutan itu. Persis 65 tahun setelah pembunuhan Gandhi itu. Ketika partai kanan-luar BJP memenangi Pemilu 2014.
Tuntutan itu adalah: rehabilitasilah nama Godse! Angkatlah Godse sebagai patriot bangsa.
Bahkan beberapa film dibuat. Untuk mengenang dan menghargai Godse. Diputar tepat setiap tanggal 30 Januari. Oleh kelompok kanan luar di sana.
Godse sendiri lantas dibawa ke pengadilan. Sebulan kemudian sudah mulai disidang. Bukti dan saksi lengkap.
Tidak sampai setahun pengadilan sudah bisa memutuskan: Godse dihukum mati. Pengadilan di atas-atasnya tetap menjatuhkan hukuman mati.
KOMENTAR ANDA