SATU lagi kabar membanggakan dari kalangan mahasiswa Indonesia.
Muhammad Firman Nuruddin, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), bersama dua rekannya, Mochammad Ronny Ardianto dan Riamizar Surya Baihaqi, berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Bandung Datathon 2019 yang diselenggarakan oleh Pemkot Bandung dan City of Melbourne.
Prestasi tersebut diperoleh Firman dan kawan-kawan setelah berhasil menciptakan alat bantu dengar bagi tunarungu untuk mengemudi. Alat bantu yang diberi nama Avion (Audio to Vibration) tersebut dinilai bermanfaat besar bagi keamanan berlalu lintas terutama bagi tunarungu.
“Karya kami berupa alat bantu berkendara untuk pengendara tunarungu dengan konsep dasar mengubah bunyi klakson kendaraan menjadi getaran,” ujar Ronny dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (28/5).
Ronny menambahkan, inspirasi timnya dalam menciptakan Avion berasal dari keluarga yang mengalami tunarungu dan pernah ditilang karena tidak mendengar klakson.
Sesuai namanya, Audio to Vibration, alat ini dikemas dalam bentuk smart watch yang mampu mengkonversi bunyi klakson dari kendaraan dan nantinya akan diterima dalam bentuk getaran bagi pemakainya, yakni penyandang tunarungu. Tentunya, dalam hal berkendara hal ini menjadi salah satu solusi keamanan berlalu lintas bagi penyandang tunarungu yang memiliki keterbatasan pendengaran.
Kompetisi ini sendiri telah berlangsung dari pertengahan Maret lalu dengan seleksi proposal hingga kemudian ditutup Final Pitching yang mengantarkan tim ini menjadi juara pada 17 Mei 2019 di Royale Hotel Bandung, dalam sebuah acara bertemakan “Road Safety for Pedestrian, Cyclist, Bikers, and Drivers”.
KOMENTAR ANDA