KRISTIANI Herrawati atau Ani Yudhoyono adalah potret inspiratif bagi segenap perempuan Indonesia. Terlahir sebagai anak dari Sarwo Edhie Wibowo yang seorang jenderal Angkatan Darat, Ani tumbuh menjadi pribadi yang tomboi namun memiliki kepekaan tinggi terhadap sesama.
Pertemuan pertama dengan Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu menjadi Komandan Divisi Korps Taruna begitu berkesan bagi Ani. “Bapak sangat berwibawa dengan penampilan yang tinggi gagah, berbeda dengan teman-teman main saya,” kenang Ani.
SBY pun merasakan jatuh hati pada pandangan pertama. Menurut Presiden RI ke-6 ini, ia memiliki strategi untuk memikat Ani. Tentu saja, modal utamanya adalah kegemilangan prestasinya di Akabri. Ditambah lagi, kepribadian santun dan tenang SBY berhasil memikat hati calon ibu mertuanya.
Meski awalnya SBY sempat ditentang sang ayah karena berhubungan dengan anak seorang jenderal, SBY tak patah arang. SBY dan Ani sempat berpisah lama. Ani ikut ayahnya menjadi Duta Besar RI untuk Korea Selatan dan SBY pun sempat menimba pendidikan Airborne dan Ranger di Amerika Serikat.
Akhirnya pada 30 Juli 1976, keduanya menikah. Sepuluh hari setelah resmi menyandang status suami istri, SBY sudah harus meninggalkan Ani bertugas ke Timur Tengah.
Siapa menyangka, kesetiaannya pada sang suami kemudian mengantarkan Ibu Ani menjadi First Lady selama dua periode. Ibu Ani dikenal sebagai Ibu Negara yang memiliki segudang gagasan terutama menyangkut kehidupan perempuan dan anak-anak. Berbagai gagasan itu melengkapi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan SBY.
Sosok Ibu Ani meninggalkan kesan yang begitu dalam bagi siapapun yang mengenalnya. Seperti dituturkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, ia mengenal Ibu Ani sebagai sosok yang energik, tidak pernah terlihat lelah, sigap, juga berpenampilan rapi dalam setiap kesempatan. Ibu Ani juga dinilainya sangat suportif terhadap SBY dalam menjalankan berbagai tugas negara. “Mereka pasangan yang sangat harmonis, image keluarga yang terlihat penuh kasih sayang,” ujar Menkeu Sri.
Kesan serupa juga dikatakan oleh Menko Polhukam era pemerintahan SBY, Djoko Suyanto. Di matanya, Ibu Ani sangat perhatian baik dari urusan keluarga maupun negara.
Satu hal lagi, Ibu Ani disebutnya sebagai sosok yang rajin menyapa siapa saja, tidak henti bersosialisasi, mau menerima berbagai masukan, dan tidak pernah berhenti berbuat sesuatu untuk kebutuhan bangsa.
Ibu Ani, menurutnya, tidak bisa lepas dari kiprah SBY baik di rumah, di kegiatan sosial, maupun kenegaraan. “Beliau menopang SBY dengan berbagai ide, kreativitas, dan kegigihannya. Indonesia pintar, Indonesia pintar, Indonesia kreatif, Indonesia sejahtera adalah di antara gagasan beliau untuk kemajuan bangsa,” ujar Djoko.
Sumber : Buku 10 Tahun Perjalanan Hati Ani Yudhoyono
KOMENTAR ANDA