KOMENTAR

MERAYAKAN lebaran di negeri orang tidak berarti menyisakan kesedihan. Memang banyak momen-momen kebersamaan bersama keluarga dan sanak saudara yang tidak didapatkan. Namun kemeriahan dan suasana bahagia tetap bisa diciptakan.

Hal itulah yang tampak jelas pada acara Halal Bihalal masyarakat Indonesia di Korea Selatan yang dihelat di KBRI Seoul pada Minggu (9/6).

Tak kurang 1600 orang memadati KBRI untuk berkumpul, bermaaf-maafan merayakan lebaran serta menikmati sajian lebaran dan juga budaya di panggung kemenangan dalam balutan Pesta Rakyat yang meriah.

Makanan khas lebaran disajikan secara cuma-cuma. Bukan saja rendang dan lontong sayur plus sambal goreng ati, tetapi juga makanan lainnya. Ada pula bazar masyarakat yang menjual berbagai panganan nusantara seperti empek-empek, batagor, sate, martabak, mie ayam, es teler dll.

Di Panggung Kemenangan juga ditampilkan secara terus menerus berbagai sajian budaya Indonesia maupun Korea yang dipentaskan oleh berbagai komponen masyarakat. Mulai dari musik Ramadhan, Hadrah, Drama, Gamelan, hingga musik Dangdut. Tari-Tarian tradisional hingga K-Pop juga ada. Bahkan Silat hingga Taekwondo juga diperagakan di Panggung Kemenangan sepanjang hari, mulai dari pagi pukul 11 hingga sore hari pukul 18.00.

Tak ayal, masyarakat Indonesia yang hadir enggan beranjak dari tempatnya dan terus bergembira layaknya tengah berpesta. Terlebih acara juga dimeriahkan dengan berbagai door prize. Diantaranya berbagai hadiah sponsor seperti sepeda, voucher belanja, gitar hingga ukulele yang diberikan kepada pengunjung beruntung.

“Saya hari ini merasa mendapat durian runtuh. Saya datang karena ingin menikmati budaya Indonesia. Tapi ternyata saya juga dapat hadiah Ukulele,” tutur Kim, salah satu tamu berkebangsaan Korea yang masih tidak percaya akan hadiah yang didapat setelah berhasil menjawab pertanyaan.

“Saya memang menunggu-nunggu acara ini karena tahun lalu saya tidak bisa datang mengingat saya tidak mendapatkan libur dari perusahaan saya. Tahun ini saya bisa bersilahturahmi dengan seluruh teman-teman serta dapat merayakan kegembiraan bersama sambil menikmati sajian budaya khas Tanah Air dan juga makanan Indonesia. Apalagi Lontong Sayurnya, Coy, mantab! Kangen saya akan Indonesia dan keluarga di rumah sedikit terobati,” tutur Harmanto salah seorang pekerja Migran Indonesia yang hadir.

Acara Open House-Halal Bihalal dan Panggung Kemenangan Idul Fitri digagas KBRI Seoul selang empat hari setelah pelaksanaan Salat Ied.

“Sengaja Open House kami adakan di hari Minggu, walau lebaran jatuh di hari Rabu. Semata karena sebagian besar masyarakat Indonesia yang bekerja ataupun yang tengah belajar di Korsel mendapatkan liburnya di hari Minggu,” kata Duta Besar RI untuk Korsel Umar Hadi.

Mantan Konjen RI untuk Los Angeles itu juga memanfaatkan kesempatan untuk berterima kasih kepada tak kurang dari 400 masyarakat Indonesia yang ikut menjadi panitia pelaksanaan Pemilu RI di Korsel pada April lalu.

“Tak terbayang betapa lelahnya kalian dalam menyelenggarakan Pesta Demokrasi yang berlangsung dengan bebas, adil, jujur dan aman. Semua lelah ini semata sebagai bakti bagi Negri kita. Kini kita tinggal menunggu hasilnya. Apapun itu, saya percaya bahwa Indonesia kedepannya akan semakin maju,” ujar Dubes Umar Hadi lagi.

Tak hanya dihadiri WNI, Panggung Kemenangan Idulfitri 1340 H juga dihadiri banyak warga asing, seperti dari Nepal, Banglades, Vietnam, Filipina, Timor Leste hingga masyarakat Korsel. Beberapa di antaranya pernah berkunjung ke Indonesia.

Salah satunya adalah Seok Da Hye. Gadis imut ini sempat tinggal setahun di Indonesia. Dirinya sengaja datang untuk mengobati kerinduannya dengan suasana Indonesia.

Bahkan Da Hye juga menyumbangkan lagu Dangdut berjudul Goyang Dumang dan Sakitnya Itu Di Sini. "Sebenarnya awalnya saya sedikit grogi, tapi karena banyak yang joget, saya jadi berani,” ungkapnya yang saat ini berpropesi sebagai penerjemah bahasa Indonesia di kantornya yang bergerak di bidang industri kecantikan.

“Terima kasih telah menyelenggarakan acara ini. Semoga tahun depan diselenggarakan lagi. Kangen saya akan suasana lebaran di kampung halaman jadi terobati. Dan semoga silaturahmi dan kekompakan semua WNI yang tinggal di Korea ini semakin meningkat. Sehat selalu untuk pak Dubes dan semua WNI,” kata Yanto seorang WNI yang tinggal di Seoul sebelum melangkah pulang.

Acara yang direncanakan berlangsung hingga pukul 17 ini terpaksa diperpanjang hingga pukul 18 karena banyaknya masyarakat yang ingin menyumbangkan acara. Acara juga diliput oleh berbagai media lokal seperti KBS dan Chosun Ilbo.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News