WILL Connolly, remaja Australia berusia 17 tahun tersohor ke seantero dunia sebagai “The Egg Boy” akibat nekad memecah sebutir telor mentah di kepala seorang senator Australia.
Pemecahan telor di kepala Fraser Anning dilakukan Will sebagai protes terhadap komentar Fraser menyalahkan kaum imigran Muslim sebagai penyebab pembantaian di dua gereja di Christchurch, Selandia Baru.
Pro-Kontra
Ulah “The Egg Boy” sempat menghebohkan serta memperoleh reaksi positif mau pun negatif dari masyarakat dunia.
Mereka yang mendukung pembantaian Muslimin di Christchurch jelas keras menghujat kekurang-ajaran sikap dan perilaku durhaka Will Connolly terhadap Fraser Anning yang notabene adalah seorang senator yang seharusnya bukan untuk memecah telur tetapi dihormati.
Namun tidak sedikit pula yang mendukung pemecahan telur mentah di kepala sang senator Australia yang tersohor anti imigran tersebut sebagai sikap keperkasaan bahkan kepahlawan yang layak dipuji.
Bahkan para pendukung The Egg Boy kemudian berhasil bersatupadu dalam menghimpun sejumlah dana nyaris 100.000 dolar Australia atau sekitar 1 milard Rupiah sebagai sumbangsih untuk membeli lebih banyak telur dan menutup biaya pengadilan Will Connolly.
Kemanusiaan
Akhirnya kepolisian Australia melepaskan Will Connolly dari segala tuntutan dan hanya memberi "peringatan resmi".
Pada hari Selasa 28 Mei 2019, Will Connolly mengumumkan telah mentransfer seluruh donasi yang meliputi jumlah nyaris 100.000 dolar Australia itu ke lembaga amal di Selandia Baru yang bertanggung jawab mengumpulkan dana secara resmi bagi para korban tragedi Christchurch.
“Kepada para korban tragedi ini, saya sepenuh hati berharap hal ini bisa membuat Anda menjadi sedikit lebih terbantu,” ujar Will Connolly.
Dengan demikian Will Connoly bukan hanya membuktikan dirinya hanya sebagai “The Egg Boy” yang berani memecah telur mentah di kepala seorang senator tetapi juga sebagai seorang remaja yang ternyata benar-benar memiliki nurani kemanusiaan.
Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.
KOMENTAR ANDA