DEPUTI Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan, Kemenko PMK, Sonny Harry B Harmadi, dalam rangkaian monitoring pembangunan desa di Jawa Timur,
melaksanakan pertemuan dengan Rektor Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Mochamad Ashari. Pertemuan dilaksanakan guna membahas tindak lanjut pengembangan teknologi sederhana untuk mendukung pembangunan desa dan daerah tertinggal di Indonesia.
Pembangunan desa dikatakan berhasil jika desa mampu menyediakan kualitas hidup yang setidaknya sama baiknya dengan kota dengan tanpa menghilangkan kekuatan ciri perdesaan, demikian yang disampaikan Sonny. Untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat desa diperlukan setidaknya tiga prasyarat teknologi tepat guna di desa yaitu teknologi energi (listrik), telekomunikasi, dan penyediaan air bersih.
Turut hadir jajaran pejabat ITS, di antaranya Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, Inovasi dan Kealumnian, Bambang Pramujati; Dekan Fakultas Teknologi Kelautan, Achmad Zubaydi; Dekan Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi, Udisubakti Ciptomulyono; Sekretaris Institut, Agnes Tuti Rumiati; Kepala Unit Protokoler, Promosi, dan Humas, Melania Suweni Muntini; Kepala Departemen Transportasi Laut, Tri Achmadi; dan Dosen Senior Perencanaan Wilayah, Putu Rudi Setiawan.
Keterbatasan akses masyarakat terhadap listrik dan telekomunikasi dapat menghambat kemajuan desa untuk mengejar ketertinggalannya. Dalam kesempatan ini, Ashari selaku Rektor ITS menegaskan komitmen ITS untuk siap mendukung program pemerintah untuk percepatan pembangunan desa.
Dukungan baik ITS terwujud dalam bentuk riset untuk mengembangkan teknologi yang dibutuhkan sesuai karakteristik wilayah serta program pengabdian masyarakat dengan mengerahkan mahasiswa dan dosen ITS ke desa-desa.
Sebagai tindak lanjut pertemuan, Kemenko PMK dan ITS akan menggelar workshop untuk mengetahui lebih lanjut apa saja kebutuhan pengembangan teknologi di desa sebagai dasar pengembangan kemitraan selanjutnya.
(Sumber: Kedep VII Kemenko PMK)
KOMENTAR ANDA