KOMENTAR

BENDA kecil ini bisa disebut sebagai alat utama untuk kecantikan seorang perempuan. Sekali poles saja penampilan bisa nampak berbeda.

Karena kegunaannya itulah banyak perempuan yang memiliki koleksi lipstik beraneka warna dan merek yang disesuaikan dengan acara dan warna busana.

Saat ini kita melihat bentuk lipstik yang padat dalam tabung kecil yang cantik dan sangat ekslusif. Lalu bagaimana bentuk lipstik di masa lalu?

Sejarah lipstik dimulai dari Ratu Shub-Ad atau dikenal dengan nama Pu-Abi dari Ur, kota kuno di Sumeria, Mesopotamia Selatan. Dia hidup sekitar tahun 2.600-2.500 SM. Ratu Sumeria ini mewarnai bibirnya dengan tumbukan halus timah putih dan batuan merah.

Mengutip  History of Cosmetics, para perempuan Mesopotamia harus menggiling batu permata atau batu mulia lainnya menjadi serbuk dan menerapkannya dengan hati-hati ke bibir dan kelopak mata untuk menambah warna.

Orang Roma kuno, terutama kelas atas, juga menggunakan pewarna bibir buatan sendiri. Orang Mesir mengikuti, termasuk Cleopatra VII, yang menghancurkan semut dan warna merah tua pada dasar beeswax untuk memberi warna merah pada bibirnya.

Pada zaman itu, formula pembuatan lipstik adakalanya beracun, dan tak jarang memicu kematian. Misalnya ramuan yang dibuat di Mesir kuno 1400 SM memadukan ekstrak rumput laut dicampur yodium dan brom.

Di Tiongkok kuno, pewarna bibir  yang biasanya disebut lip balm, sebagaimana dicatat oleh kamus Tiongkok berjudul Shiming yang ditulis oleh Liu Xi pada Dinasti Han Timur (AD25-AD220),  berbentuk pasta
yang diletakkan dalam wadah tertentu.

Setelah Dinasti Sui (589 AD – 618 AD,) beberapa poles bibir diolah menjadi zat padat, dicetak dalam bentuk tertentu. Karena mudah dibawa kemana-mana, lipstik ini segera menarik perhatian dan disukai.  Lipstik di Tiongkok kuno juga mengandung aroma wangi yang fantastis.

 

Di dinasti Utara (AD 386-AD 581) bahan baku dari poles bibir antara lain Ageratum dan cengkeh. Pada Dinasti Tang, rasa buatan ditambahkan ke poles bibir.

Saat ini lipstik kita temui dalam bentuknya yang sekarang ini. Tepatnya tahun 1915 penemu lipstik tabung adalah Maurice Levy. Mulanya, panjangnya hanya 5 cm. Dalam proses pengembangannya, lipstik buatan Levy kemudian dilengkapi dengan tabung yang dapat diputar seperti saat ini.

Bentuk tabung silinder putar yang mendorong batangan pewarna bibir seperti dikenal sekarang lalu dipatenkan oleh James Bruce Mason, Jr. di Nashville, Tennessee, tahun 1923. Penemuan ini membuat lipstik semakin disukai.

Lipstik identik dengan warna merah, agar penggunanya terlihat segar dan cantik. Tahun 1970-an muncul tren memakai warna lipstik hitam, yang diilhami oleh kultur punk dan gothic.  

Kemudian tahun 1980-an, mulai diproduksi mood lipstik, yakni lipstik yang warnanya berubah ketika dipakai, menyesuaikan dengan perubahan kimia tubuh serta mencerminkan suasana hati.




Dari Bisnis hingga Politik, Jejak Karier Futri Zulya Savitri yang Inspiratif

Sebelumnya

Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women