KERETA api atau commuter line saat ini menjadi alat transportasi utama. Kita begitu sering melihat kereta. Namun, kita tak menyadari keberadaan batu-batu kerikil yang ada di rel kereta api.
Mengapa di setiap jalur rek kereta selalu ada kerikil? Apa gunanya?
Kerikil berfungsi sebagai bantalan pemberat rel sehingga rel tetap dapat berdiri dengan stabil. Kerikil juga berfungsi untuk menahan goncangan kereta api yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Anda pengguna kereta, tentu pernah merasakan goncangan kereta saat melaju dengan kecepatan tinggi, bukan?
Meskipun pada kereta api sudah terdapat pegas yang juga berfungsi menahan goncangan, tapi dengan adanya kerikil-kerikil di bawah kereta api yang melintasi rel, goncangan menjadi semakin kecil.
Ketika getaran kereta yang melaju merambat ke rumah-rumah di sekitar rel, getarannya menjadi berkurang dengan adanya kerikil-kerikil ini.
Fungsi lain kerikil-kerikil di rel itu untuk menahan dan memperlancar aliran air saat hujan. Ini penting karena air hujan dapat menyebabkan erosi atau pengikisan pada tanah. Dengan adanya kerikil di antara rel, kecelakaan seperti anjloknya kereta api dapat dihindari.
Rumput-rumput pun tak mudah tumbuh. Bayangkan kalau banyak rumput di antara rel, tanah akan mudah gembur dan itu sangat berbahaya. Tanah yang gembur sangat tidak stabil dan dapat membahayakan perjalanan kereta api.
Namun, untuk rel yang melewati jembatan beraspal atau jalanan beraspal, tentu tak lagi membutuhkan kerikil. Fungsi-fungsi kerikil sudah diatasi dengan mekanisme lain, karena jembatan atau jalanan beraspal sudah dirancang sedemikian rupa agar kuat menahan getaran ketika kereta api melintas di atasnya.
KOMENTAR ANDA