KOMENTAR

BERHIAS puluhan kubah nan cantik serta berpadu disain kontemporer dan tradisional Qatari yang unik, wisatawan dan jemaah pun jatuh hati pada masjid ini.

Masjid sebagai tempat ibadah sekaligus pusat aktivitas keagamaan memang sangat penting perannya dalam kehidupan umat Islam. Masjid juga memiliki peran penting untuk mendidik para generasi muda Islam untuk mampu khusyuk beribadah sambil tetap berpartisipasi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Masjid menjadi kunci untuk terselenggaranya tausiyah, tarbiah, juga tadabur Qur’an yang membuat kaum Muslim memahami hakikat hablumminallah dan hablumminannas.

State Grand Mosque atau masjid negara merupakan masjid terbesar yang dimiliki oleh negara kaya di kawasan teluk ini. Letaknya di distrik Jubailat, jalan Al Mohandisee, Doha- ibukota Qatar, yang strategis.

Berada tak jauh dari Corniche yang dikelilingi gedung-gedung pencakar langit dan berhadapan langsung dengan Qatar Sports Club dan Doha skyline, West Bay yang terkenal.

Kendati dikelilingi bangunan-bangunan yang masyhur, keberadaan masjid ini tetap menonjol karena keunikan arsitektur bangunannya. Terutama kubah-kubahnya yang menarik dan berjumlah 93 buah. Sebanyak 28 kubah besar menutupi aula pusat sementara 65 kubah segi empat menjadi penutup luar.

Dengan luas 175.164 meter persegi, masjid ini mampu menampung 11.000 jemaah laki-laki dan 1.200 jemaah perempuan di area shalat utama. Secara keseluruhan, masjid dapat menampung 30.000 jemaah.

Terdapat tiga pintu utama dan 17 pintu kecil di sisi-sisi masjid sehingga jemaah tidak harus berdesakan ketika masuk atau keluar masjid. Memasuki masjid, pengunjung akan terpukau dengan keindahan interior dan disainnya.

 

Selasar dan ruangan shalat dihiasi lampu-lampu gantung indah yang semakin memendarkan pesonanya saat malam tiba.

Setiap ruangan terdapat AC yang dingin. Lantai-lantai dilapisi karpet empuk yang membuat betah berlama-lama di masjid. Masjid terdiri dari tiga lantai, yaitu basement (bawah tanah) , ground floor (lantai dasar), dan mezzanine.

Pada bagian basement seluas 3.853 meter persegi terdapat tempat wudhu dan toilet untuk laki-laki. Sementara di lantai dasar yang memiliki luas 12.117 meter persegi terdapat ruangan untuk shalat laki-laki, ruangan shalat untuk perempuan, tempat wudhu dan toilet perempuan.

Lantai mezzanine difungsikn untuk ruang shalat perempuan, perpustakaan, dan ruang membaca al-Qur’an. Masjid Negara juga memiliki area parkir yang luas dengan sembilan zona parkir. Masing-masing zona mampu menampung 300 mobil.

Awalnya masjid ini dibangun oleh pendiri Qatar yaitu Sheikh Jassim bin Mohammed Al Thani untuk mengenang ayahnya yang wafat dalam aksi militer di daerah Zubara tahun 1878. Saat itu bangunan masjid masih sederhana, belum semegah sekarang. Baru mulai 16 Desember 2006, masjid direnovasi dengan total biaya 420 juta riyal Qatar.

Masjid hasil renovasi diresmikan pada tanggal 21 Muharam 1433 H yang bertepatan dengan 16 Desember 2011 oleh Emir Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani. Penguasa Qatar ini kemudian menyematkan nama masjid ‘Imam Muhammad Ibnu Abdul Wahhab’.

Pemberian nama ini sebagai bentuk pengakuan terhadap reformis dan khatib Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam menghidupkan kembali semangat dan budaya bangsa

Imam Muhammad Ibnu Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali, tokoh yang namanya diabadikan dalam masjid ini berasal dari suku Arab kuno Bani Tamim. Ia hidup pada tahun 1701-1793 dan merupakan seorang reformis yang cukup keras. Misinya adalah mengembalikan semua ajaran Islam kepada al-Qur’an dan hadis.

Ia adalah tokoh pemimpin gerakan keagamaan yang pernah menjabat sebagai mufti Daulah Su'udiyyah yang kemudian berubah menjadi Kerajaan Arab Saudi. Para pendukung pergerakan ini sering disebut Wahabbi, namun mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhidun yang berarti 'satu Tuhan'.




Film Kuasa Gelap Bakal Debut di 53 Negara

Sebelumnya

Bukan Hanya tentang Musik dan Penampilan, Ini Nilai Positif Jadi Penggemar K-Pop

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment