NAMANYA Natalija. Wisatawan dari Serbia terharu melihat kejujuran dan ramah tamah warga Banyuwangi.
Saat mengikuti Banyuwangi Gombengsari Platation Run, Minggu (22/6), handphone Natalija terjatuh.
Warga desa setempat yang menemukan handphone itu mengembalikannya kepada Natalija.
Menurut cerita Natalija, ketika baru berlari sekitar satu kilometer di kawasan wisata yang terkenal dengan kebun kopi dan peternakan kambing etawa itu, handphone-nya berdering. Ternyata, sang Ibu di seberang sana menghubunginya untuk menanyakan kabar Natalija selama di Indonesia.
Setelah berbicara dengan ibunya, Natalija memasukkan kembali handphone-nya ke dalam tas. Karena buru-buru ingin menikmati hawa sejuk perkebunan yang masih berkabut, Natalija tak cukup rapat menutup tasnya. Akibatnya, tanpa sadar, handphone-nya pun terjatuh.
"Setelah cukup jauh berlari, saya baru sadar kalau handphone terjatuh. Dan tas saya agak terbuka, ternyata saya tak rapat menutupnya," Natalija saat menceritakan kisah ini.
Mengetahui handphone tidak berada di tempat semestinya, Natalija gundah.
Tapi tak mungkin dia kembali menyusuri rute karena telah cukup jauh berlari. Akhirnya, gadis berambut pirang itu tetap melanjutkan berlari ke garis finish sembari berdoa dan berharap seseorang menemukan ponselnya.
Doa dan harapan Natalija itu terwujud. Adalah Suyono, warga setempat yang menemukan ponsel Natalija. Suyono menyerahkan ponsel itu kepada panitia yang kemudian menghubungi Natalija.
Suyono merasa yakin bahwa itu ponsel dari salah satu pelari.
"Saya serahkan ke panitia. Saat finish, panitia mengumumkan tentang penemuan handphone tersebut," ujarnya.
Pengumuman itulah yang didengar Natalija. Ia langsung menuju panggung untuk mengklarifikasi ponsel tersebut.
"Saya tidak bisa membayangkan jika ponsel saya tidak ketemu. Banyak sekali data penting. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada seluruh warga Banyuwangi, terutama kepada bapak yang menemukan ponsel ini," kata Natalija.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga hadir dalam ajang lomba lari tersebut sangat bangga dengan kejujuran warganya, khususnya sang penemu HP.
Menurut dia, kejujuran penduduk adalah modal bagi pengembangan pariwisata daerah.
"Hormat yang setinggi-tingginya untuk warga Gombengsari. Ada HP yang jatuh, dan langsung dikembalikan. Ini bagian dari hospitality, modal yang tak ternilai dalam pengembangan pariwisata. Tepuk tangan untuk warga Banyuwangi," ungkap Bupati Anas yang disambut tepuk tangan gemuruh dari para peserta dan penonton ajang Gombengsari Plantation Run.
KOMENTAR ANDA