KOMENTAR

SETIAP orang ingin agar tubuhnya segar dan wangi. Kehadiran parfum menjadi pilihan untuk membuat tubuh wangi. Saat ini parfum tersedia untuk semua kalangan dan kelas sosial.

Awalnya parfum hanya digunakan oleh masyarakat kelas bangsawan ketika menghadiri acara-acara tertentu. Tidak semua orang dapat menggunakan parfum.

Parfum digunakan hanya untuk saat upacara adat istiadat, dan  hanya mereka yang sudah dipilih oleh kepala adat saja.

Budaya menggunakan parfum di masyarakat pertama kali terjadi di peradaban Mesir. Parfum biasanya disimpan pada sebuah gelas atau wadah kecil. Diperkirakan bangsa Mesir mulai menggunakan botol kaca untuk menyimpan parfum sekitar 1.000 tahun silam. Pada masa itu, penggunaan botol kaca dianggap lebih praktis karena tidak mudah tumpah dan lebih terjaga.

Setelah Mesir, kemudian diikuti oleh bangsa Tiongkok, peradaban Hindu, Yunani, Roma, dan beberapa negara Timur Tengah.

Sekitar abad ke-16 sampai abad ke-11 SM, para perempuan Mesir menggunakan parfum untuk perlengkapan mandi dan bahan campuran kosmetik.  Memasuki abad ke-17 M, masyarakat Perancis banyak yang menggunakan sarung tangan berparfum dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Di Perancis parfum tidak hanya digunakan untuk mengharumkan tubuh, tetapi digunakan untuk pengharum pakaian dan furnitur.

Pada abad ke-18, di Perancis ditemukan sebuah inovasi wewangian yang mengubah perkembangan parfum dunia, diberi nama eau de Cologne. Inovasi ini berasal dari campuran rosemary, neroli, bergamot, dan lemon.

 

Masyarakat Islam sudah menggunakan parfum sejak abad enam. Ketika itu, penggunaannya lebih ditujukan pada keperluan keagamaan.

Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa mandi di hari Jumat adalah wajib bagi pria yang sudah masuk masa pubertas. Selain mandi, diperintahkan pula untuk membersihkan gigi dengan siwak, dan menggunakan parfum jika ada.

Disebutkan bahwa Jabir ibnu Hayyan (lahir di Irak pada 722 Masehi) adalah seorang ilmuan Muslim penemu parfum dan dikenal sebagai ''bapak kimia moderen'. Sementara itu al-Kindi (lahir di Irak pada 801 Masehi) juga ilmuwan Muslin yang berhasil mengembangkan industri parfum.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News