UNTUNG! Saya diantar si arsitek itu. Sampai ke dalam restoran The Red Hen. Kalau tidak, saya akan diberi tempat di teras samping. Yang kalau malam masih dingin di bulan Juni. Begitulah rencana awalnya.
Restoran kecil itu masih penuh sekali. Pada jam 8.30 malam. Isinya sekitar 24 orang.
Pesanan pertama saya: air putih hangat. Tidak peduli kanan kiri. Yang memesan wine atau bir.
Pesanan kedua saya sup: campuran brokoli, chervil, bunga matahari, whipped creme fraiche dan piment d'Espelette. Seharga USD 4, 50. Saya tidak tahu istilah-istilah asing itu. Lihatlah menu nomor urut 3 pada foto di bawah ini.
Untuk menu utama saya order nomor urut satu: Maryland Crab Cakes. Seharga USD 28. Lihatlah apa saja kombinasinya. Teman saya order nomor urut tiga.
Saya sangat menyukai supnya. Lezat sekali. Sayang porsinya sangat elite: hanya 8 sendok nasi. Sedang cake kepitingnya biasa saja. Kalah dengan yang di Joe's Crab Shack. Yang saya makan sehari sebelumnya. Di 'ibukota' musik country: Nashville. Di tiap kota besar saya memang mencari jaringan restoran itu.
Malam itu perhatian saya tidak ke makanan. Melainkan 'kok berani'. Menolak seorang menteri yang juga tangan kanan Presiden Amerika.
Malam itu sang juru bicara presiden datang bersama suami dan teman-temannya. Mereka sudah masuk restoran. Sudah duduk. Sudah mulai disajikan makanan pembuka. Ya di tempat saya duduk itu.
Juru masak restoran itu lantas menghubungi pemiliknya, Stephanie Wilkinson: memberitahukan bahwa Sarah Huckabee Sanders datang ke restoran.
Stephanie buru-buru datang ke restoran. Rumahnya tidak jauh. Saat tiba di restoran Stephanie langsung memberitahu sang menteri. Bahwa restorannya punya prinsip menjunjung tinggi kejujuran, kasih sayang dan kebersamaan. Tidak menerima tamu seperti dia. Yakni, orang yang secara terbuka mempertahankan kebijakan pemerintahan Trump yang jahat dan tidak manusiawi.
Stephanie lantas menyilakan Sarah untuk meninggalkan restoran. Dan Sarah meninggalkannya. Bersama delapan orang rombongannya. Selesai.
Selesai?
Tidak.
Keesokan harinya Sarah meluncurkan tweet. Isinya kalimat panjang. Tariklah nafas dulu sebelum membacanya:
”Tadi malam saya dibilangi oleh pemilik restoran Red Hen di Lexington Virginia agar meninggalkan restorannya karena saya bekerja untuk POTUS dan saya meninggalkannya dengan sopan. Sebenarnya tindakan itu lebih mencerminkan siapa dia dan bukan siapa saya”.
Dalam kamus politik Amerika istilah POTUS sangat populer. Untuk menggantikan kalimat panjang: President of The United States.
Sarah pun dibela Presiden Donald Trump. Yang juga segera meluncurkan tweet. Bunyinya: pemilik restoran itu mestinya harus lebih fokus membersihkan 50 kanopi, pintu dan jendela restorannya yang sudah perlu dicat ulang. Daripada mengusir tamu yang amat baik seperti Sarah.
Trump juga menyindir keras Stephanie. "Saya punya prinsip penilaian," kata Trump "Kalau sebuah restoran itu kotor di luarnya kotor pula dapurnya".
Kotorkah restoran ini?
Saya lihat restoran ini memang tidak kinclong. Tapi juga tidak kotor. Media di Amerika ganti menyindir Trump. "Restoran itu tidak kotor. Buktinya, selalu lulus saat diinspeksi di bidang kebersihan. Di Amerika memang ada standar kebersihan rumah makan. Kelas apa pun. Diawasi dengan ketat. Menjaga kesehatan konsumennya.
Pun saya perhatikan baik-baik kanopi, pintu dan jendelanya. Restoran ini harus diapakan ya? Agar bisa sekinclong Trump Tower? Atau Trump International Hotel?
Tidak mungkin. Kecuali dirobohkan dulu. Dibangun kembali.
Red Hen (ayam merah) menggunakan bangunan tua. Sudah lebih 100 tahun. Dicat ulang pun tidak akan terlihat kinclong. Dan lagi juga tidak akan sesuai dengan tipe bangunan kunonya.
Ini memang bukan asli bangunan restoran. Ini rumah biasa. Yang di zaman kuno pernah dipakai tempat reparasi buku. Setiap musim panas penuh dengan buku rusak. Dari mana-mana. Buku-buku itu dikirim ke sini. Untuk diperbaiki. Mumpung sekolah lagi libur.
KOMENTAR ANDA