KOMENTAR

IKAN asin sangat disukai pecinta kuliner Indonesia. Ikan ini termasuk dalam lauk yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagaimana kerupuk, ikan asin bisa membuat rasa makanan menjadi lebih nikmat.

Hanya saja, menurut pakar kesehatan, ada baiknya kita tidak terlalu sering mengonsumsi ikan asin karena bisa memberikan efek kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Mengenal proses pengolahan ikan asin

Biasanya, daging ikan memiliki nilai gizi yang tinggi. Hanya saja,ikan asin harus melalui proses penggaraman yang tujuannya untuk membuat daging ikan ini awet hingga berbulan-bulan lamanya. Saat membuat makanan ini, daging ikan laut atau ikan air tawar yang sudah disiapkan diberi taburan garam atau direndam di dalam air garam yang pekat.

Kandungan garam ini kemudian meresap ke dalam daging ikan. Sifatnya yang menarik cairan keluar akan membuatnya menjadi lebih kering sekaligus membuat proses penghancuran protein oleh bakteri, sesuatu yang wajar terjadi pada daging, menjadi terhambat.

Setelahnya daging ikan yang sudah digarami ini kemudian dijemur demi memastikan bahwa daging ini sudah benar-benar kering. Hal inilah yang membuat ikan asin cenderung jauh lebih awet dibandingkan dengan daging ikan biasa.

Sayangnya, terkadang produsen ikan asin tidak hanya melakukan langkah-langkah tersebut. Meskipun tidak semua melakukannya, ada sebagian kecil yang mencoba jalan pintas demi membuat daging ikan asin lebih tahan lama, yakni dengan memakai tambahan formalin atau bahkan pestisida.

Selain membuatnya menjadi lebih awet, penggunaan bahan kimia berbahaya ini juga akan membut proses penyusutan daging ikan asin tidak belebihan. Sebagai informasi, dengan cara biasa, daging ikan bisa menyusut hingga 75 persen. Sementara itu, jika memakai bahan kimia, maka daging ikan hanya akan menyusut hingga 30 persen.

 

 

Bahaya sering makan ikan asin

Meskipun kita bisa memilih daging ikan asin yang bebas bahan kimia, belum tentu daging ikan asin ini aman untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan garam yang tinggi akibat adanya proses penggaraman pada daging ikan asin.

Berikut adalah beberapa dampak yang akan dialami jika kita makan terlalu banyak daging ikan asin.

1. Meningkatkan risiko hipertensi

Di dalam garam terdapat kandungan natrium. Sementara itu di dalam ikan asin terdapat banyak sekali garam. Hal ini berarti, jika kita sering atau terlalu banyak makan garam, maka kita juga akan mengonsumsi natrium dalam jumlah yang tinggi. Hal ini akan membuat tubuh mengalami peningkatan tekanan darah dengan signifikan sehingga membuat risiko hipertensi  naik.

Sebagai informasi, natrium menarik cairan dalam jumlah yang banyak sehingga membuat volume darah yang dipompa harus lebih besar. Sayangnya, hal ini justru membuat tekanan di dalam pembuluh darah meningkat.

2. Meningkatkan risiko gagal jantung

Peningkatan tekanan darah akibat konsumsi garam berlebihan dari daging ikan asin ternyata tidak hanya mempengaruhi pembuluh darah saja. Kondisi ini juga akan menyebabkan perubahan struktur serta fungsi jantung. Sebagai contoh, jantung akan lebih mudah membengkak atau dalam dunia medis disebut sebagai cardiomegaly. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung yang mematikan.

3. Pembengkakan pada beberapa organ

Hobi makan ikan asin juga akan membuat beberapa bagian tubuh mengalami pembengkakan seperti kaki atau bahkan paru-paru. Hal ini disebabkan oleh cairan tubuh yang tidak bisa dialirkan dengan efektif.

4. Bahaya bahan kimia

Jika sampai ikan asin yang sering dikonsumsi memiliki kandungan formalin atau pestisida, maka risiko terkena kanker, gangguan pencernaan, hingga gangguan saraf akan meningkat.

Melihat berbagai fakta ini, ada baiknya memang kita membatasi konsumsi ikan asin. Makanlah sesekali saja meski rasanya memang sangat nikmat.

Sumber : www.doktersehat.com




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health