KOMENTAR

DULU, orang-orang menjahit bajunya dengan tangan untuk kebutuhannya sendiri. Menggunakan jarum yang terbuat dari batu, tembaga, tulang maupun gading. Butuh waktu yang lama untuk bisa menyelesaikan sebuah baju.

Pada abad ke-14, muncul penemuan jarum yang terbuat dari besi. Tahun 1755, Charles Weisenthal, Seorang imigram Jerman yang tinggal di Inggris, untuk pertama kalinya mematenkan jarumnya yang dirancang untuk sebuah mesin. Diperkirakan inilah awal dari ditemukannya mesin jahit.

Thomas Saint, asal Inggris, yang pertama kali mematenkan mesin jahit buatannya sekitar tahun 1790. Kemudian, muncul sebuah inovasi baru pada mesin jahit, dipatenkan oleh William dan Edward Chapman dari Inggris, pada tahun 1807.

Namun, tahukah Anda siapa perempuan yang memiliki banyak hak paten untuk penemuannya yang berhubungan dengan dunia menjahit dan teknologi menjahit?

Dia adalah  Helen Augusta Blanchard,  adalah seorang penemu Amerika yang menerima 28 paten antara tahun 1873 dan 1915. Dia dikenal karena banyak penemuannya yang berhubungan dengan mesin jahit dan teknologi menjahit.

Lahir di Portland, 25 Oktober 1840, dia merupakan anak dari keluarga kaya raya pasangan Nathaniel Blanchard yang seorang pemilik kapal, dengan Phoebe Buxton Blanchard. 

Ketika bisnis ayahnya jatuh, Helen telah berusia sekitar tiga puluhan, ia berupaya keras melakukan banyak inovasi terkait dunia menjahit yang menjadi kesukaannya.

Pada tahun 1873, penemuannya adalah Peningkatan Mesin Jahit.  Penemuan ini menciptakan cara untuk membentuk jahitan lubang kancing atau jahitan zig-zag untuk menutup jahitan dan memberi kekuatan pada potongan. 

Jahitan dapat bervariasi dalam beberapa cara berbeda, seperti memvariasikan kedalaman jarum. Mesin jahit asli dengan adaptasi ini, kini diabadikan di Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian.

 

Pada tahun 1875, penemuannya adalah Peningkatan Lapisan Jahitan Elastis untuk Pakaian. Penemuan ini adalah metode jahitan yang menghasilkan jahitan elastis yang kuat dengan perubahan minimal pada bahan yang digunakan dalam proses selain menyesuaikan ketegangan kain.

Tahun 1901, penemuannya adalah Mesin Jahit Topi. Penemuan ini merupakan adaptasi terhadap mesin jahit yang memungkinkannya untuk menjahit tusuk rantai biasa dengan satu benang. Ini untuk digunakan pada jahitan sweatbands dan strip linen ke tepi bagian dalam topi. 

Banyak lagi pemenuan lainnya dari seorang anak pengusaha ini. Helen meninggal karena serangan strok pada tahun 1916.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women