SPOTLIGHT Theatre, sebuah komunitas teater mandiri non-profit yang mayoritas anggotanya terdiri dari anak muda zaman now, akan menggelar pementasan ketiga berjudul “Kirana” di Gedung Kesenian Jakarta, pada 23-25 Agustus 2019.
Dengan genre drama musikal, “Kirana” ditujukan bagi anak muda Indonesia agar dapat menemukan jati diri dengan melihat kekayaan luhur bangsa Indonesia. “Kirana” dihadirkan dan dikemas secara megah dengan menyertakan 16 lagu pengiring drama.
Penulis naskah “Kirana”, Hadyus Santoso, mengatakan bahwa drama ini di tulis berdasarkan pengamatannya mengenai pergeseran nilai budaya anak zaman now yang kental dengan narsisisme dan individualisme. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai ketulusan dan nilai moral.
"Meminjam” budaya Yogyakarta, Desa Tembi, Bantul, Yogyakarta dipilih menjadi latar naskah “Kirana”sebagai simbol kesederhanaan dan kesejatian yang nyata. Drama ini juga disajikan dengan atmosfer yang fun agar dapat diterima oleh penonton kaum muda.
Tujuan pementasan drama agar penonton dapat memilih kehidupan yang baik, senantiasa mengejar impian yang sejati yang menjadi tema drama. Dari tema inilah lahir tagline pertunjukan Kirana “Dadio Impenmu Kang Sejati” dalam Bahasa Jawa, yang berarti “Jadilah Impian Sejatimu”.
Di sisi lain, Spotligth menyadari bahwa teater barat dan timur masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Oleh karena itu Spotlight menggabungkan keduanya dan disempurnakan dengan kekuatan arahan akting Ibas Aragi. Konsultan budaya Jawa, Martini Murni, didapuk menjadi penasehat drama, serta arahan vokal Silvya Wiryadi, membuat “KIRANA” menjadi pertunjukan spektakuler yang patut dinikmati para pecinta seni Indonesia.
KOMENTAR ANDA