KOMENTAR

PRESIDEN menginginkan penataan kembali destinasi wisata berbasis budaya di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, sehingga menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menarik.

“Saya kira yang paling penting untuk memperbaiki, merestorasi ada panduan dari Kementerian PUPR, dari arsitek hingga betul-betul menjadi sebuah kawasan yang memang sangat layak dikunjungi. Karena tadi kegiatannya menurut saya sangat menarik,” katanya.

Saat menyambangi Kampung Huta Siallagan di Desa Ambarita, Samosir, Rabu (31/7), Presiden sangat terkesan dengan kebudayaan yang ada di salah satu destinasi prioritas pariwisata itu.  Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo disambut dengan proses penyambutan adat setempat sebagaimana lazim dilakukan kepada para tamu dan wisatawan yang datang.

Presiden meninjau destinasi budaya yang memiliki delapan rumah adat Suku Batak Toba, serta sempat duduk di batu kursi persidangan tempat raja dan para pejabat memutuskan hukuman untuk seseorang yang melakukan kejahatan.

Hal yang paling menarik tentunya adalah batu kursi persidangan. Dan inilah yang menjadi ciri khas dari Huta Siallagan atau Kampung Sialagan ini. Berada di sebuah benteng yang tidak terlalu tinggi, wisatawan akan masuk ke pintu gerbang yang hanya muat untuk satu orang.

Pemandu wisata memandu dan menjelaskan kepada rombongan Presiden tentang hukum pasung yang ada sejak dahulu di Kampung Huta Siallagan.  “Ada hukum pasung dan hukum pancung. Untuk tindak kejahatan yang berat tentunya hukum pancung. Hukuman pancung menjadi ciri dari hukuman di Huta Siallagan, dan inilah yang membuat saya langsung merinding. Ada lokasi khusus untuk pemancungan, dan ada algojo khusus juga.”

Presiden didampingi sejumlah pejabat daerah dan Menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Dirut Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo.

(Sumber:  Biro Komunikasi Publik Kemenpar)




Dukung Riset dan Publikasi Ilmiah, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Luncurkan Jurnal Yustisia Hukum dan HAM “JURNALIS KUMHAM”

Sebelumnya

Momen Unik yang Viral, Kebersamaan Presiden Prabowo dan Kucing Bobby Kertanegara di Istana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News