THE London School of Public Relations (LSPR) melalui London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) dan Sunrise Art Gallery menyelenggarakan kegiatan bertajuk 'Heart for Autism' yang berlangsung 1-28 Agustus 2019 di Sunrise Art Gallery, Fairmont Jakarta.
Acara ini diselenggarakan setelah sebelumnya LSPR sukses menyelenggarakan pameran lukisan dalam kegiatan amal pada bulan Maret lalu.
Acara ini berkolaborasi dengan Daya Pelita Kasih Foundation dengan memamerkan 33 lukisan hasil goresan tangan anak berkebutuhan khusus.
Mereka adalah Alfonsus Dalay, Aurelie Sari Putri Wirananda, Banu Gunottama, Basmarrahman Daulat, Bima Ariasena Adisoma, Daya Olivia Korompis, Diego Luister Berel, Fero Adhi Mada Sardjono, Indhy Mutiarahma, Jane Gabriela, Kiemas Rizki Aguswira Ilyas Nurhadi, Mahadana Trayusa, Seto Swastiko, Vera Van Till, dan Wilson Luhur yang merupakan siswa-siswi berbakat asuhan Daya Pelita Kasih Foundation.
Founder & Director of LSPR, Prita Kemal Gani mengatakan, acara penggalangan dana ini dilakukan secara berkesinambungan karena tersentuh membantu anak-anak autis dan anak berkebutuhan khusus yang kurang beruntung.
"Mendidik, merawat, memiliki anak berkebutuhan khusus tidaklah mudah. Anak berkebutuhan khusus membutuhkan edukasi dan perhatian khusus dari orang tua, orang-orang sekitar, masyarakat, dan juga pemerintah,” kata Prita yang juga inisiator LSCAA dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (1/8).
“Banyak anak penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) di Indonesia yang tidak mendapatkan terapi yang dibutuhkan, karena mahalnya proses terapi dan fasilitas yang kurang memadai," sambungnya.
Di hari pertama, acara dihadiri oleh para tamu VIP mulai pukul 10.00 WIB. Acara ini selanjutnya akan dibuka untuk umum pada 2-28 Agustus 2019 mulai pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Di acara ini, tamu undangan, para pencinta seni, dan masyarakat umum dapat menikmati sekaligus memiliki karya seni yang dikaguminya.
Pameran hasil karya 33 pelukis berbakat asuhan Daya Pelita Kasih Foundation dijual dengan kisaran harga mulai Rp. 6 juta hingga Rp. 18 juta.
Nantinya, hasil penjualan lukisan akan diberikan kepada pelukis dan juga didonasikan untuk Rumah Autis, sebuah lembaga sosial yang menangani anak-anak autisme dan anak berkebutuhan khusus (ABK) dari keluarga prasejahtera.
Prita berharap masyarakat turut memeriahkan A Group Charity Art Exhibition 'Heart for Autism' untuk membantu dan mendukung anak-anak autisme agar mendapatkan terapi yang sesuai dengan kebutuhannya.
“Let us become the agent of voice for voiceless”, tutup Prita.
Kegiatan ini adalah rangkaian aktualisasi dari Kick Off Project on Autism Awareness yang diprakarsai oleh LSPR, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) dan CT Arsa Foundation untuk mengembangkan bakat anak-anak penyandang autisme.
KOMENTAR ANDA