KOMENTAR

IA merupakan perempuan politisi India yang sukses.  Walau kehidupannya begitu glamour, ia berjuang  membela kebebasan perempuan India. Hidupnya didedikasikan untuk upaya filantropis, membangun sekolah untuk pendidikan anak perempuan, dan menghidupkan kembali serta mempromosikan seni tembikar biru di India.

Lahir di London, Inggris pada 23 Mei 1919, perempuan yang disebut-sebut sebagai paling cantik dan populer di masanya ini dibesarkan dalam  istana mewah dengan 500 pelayan. Di antaranya ada 20 tukang kuda, 20 tukang kebun, dan banyak sekali juru masak.

Masa kecilnya penuh keriangan, tomboy, dan mulai menyukai pria di usia 14 tahun. Dalam buku  ‘A Princess Remembers’, Devi menuturkan masa kecil yang dikelilingi 100 mahout (pawang gajah), serta kehidupan mewahnya dengan pesawat jet pribadi di usia 2o tahun.

Laki-laki yang disukainya di usia 14 tahun itu adalah Maharaja Jaipur. Kemudian Devi pun menikah dengannya sebagai istri ketiga.

Semenjak menikah kehidupannya berubah. Menjadi lebih mewah, tentu saja, namun ia harus patuh pada sejumlah larangan bagi kaum perempuan bangsawan India, termasuk periode purdah atau dipingit.

Larangan-larangan itulah yang membuatnya bangkit dan berjuang agar perempuan diberi lebih banyak kebebasan. Tahun 1943, Devi membuka Sekolah Perempuan Gayatri Devi. Sampai kini sekolah itu menjadi sekolah terbaik di India.

Setelah India merdeka dari Inggris pada 1947, Devi meniti karier sebagai politisi yang sukses. Dia tiga kali terpilih sebagai anggota parlemen. Dia terus memegang kursi dari 1967-1971 sebagai anggota Partai Swatantra, yang didirikan oleh C Rajagopalachari, melawan Partai Kongres Nasional India. 

Namun, dia juga pernah dipenjara selama lima bulan pada tahun 1975 atas tuduhan penggelapan pajak yang tidak terbukti menyusul perseteruan dengan perdana menteri waktu itu, Indira Gandhi. 

Tahun berikutnya dia menerbitkan memoarnya, A Princess Remembers. Setelah itu ia pensiun dari kehidupan politik tetapi tetap menjadi aktivis untuk masalah sosial. Dia meninggal pada 29 Juli 2009, dalam usia 90 tahun karena gagal paru-paru.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women