KOMENTAR

SEDANG asik-asiknya bermain, tiba-tiba Anda mendengar suara tangisan. Ternyata anak Anda merebut mainan temannya sehingga temannya menangis. Wah, tentu ada perasaan tidak enak. Terutama karena kejadian ini saudah berulang kali.

Mengapa anak suka sekali merebut mainan teman atau saudaranya?

Anak-anak tentu belum paham mana miliknya dan mana yang bukan miliknya. Sehingga ketika ia melihat benda yang menarik dan dia menyukainya, maka tanpa merasa bersalah dia mengambil benda itu. Konsep kepemilikan ini mestinya telah dijelaskan oleh orangtua sejak dini, bahkan saat mereka masih dalam lingkup keluarga.

Biasakan anak meminta ijin ketika akan mengambil benda milik kakaknya. Sehingga ketika dia berbaur dengan teman-teman lain, dia juga akan menerapkan hal yang sama, meminta ijin saat ‘meminjam’ benda yang dia anggap menarik. Jangan biasakan anak bebas meraih benda-benda orang lain.

Konsep kepemilikkan ini membuat anak paham, mana benda yang menjadi miliknya yang bisa dengan bebas dia mainkan, dan mana benda milik orang lain yang harus minta ijin untuk menggunakannya.

Konsep kepemilikkan ini dimulai dari hal pribadi seperti memisahkan gelas miliknya dengan gelas kakaknya, memisahkan kotak mainannya dengan kotak mainan kakaknya. Konsep kepemilikan ini tidak membuat anak menjadi pelit, justru membuat anak paham bagaimana menjaga benda-benda miliknya dan benda-benda milik orang lain.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting