ANAK-anak tidak lepas dari dunia bermain. Di usia 2 sampai 6 tahun, pada umumnya, mereka langsung ingin bergabung bersama teman-temannya yang asik dengan permainan. Walaupun tidak ikut bermain, biasanya mereka hanya menonton saja sambil tetap menikmati permainan di depannya.
Namun, ternyata ada anak yang tidak suka bergabung. Ia memilih hanya mengintip saja dari balik tirai jendela atau pagar. Setiap harinya, anak itu lebih senang bermain sendirian di dalam rumah.
Apakah anak Anda termasuk yang demikian?
Anak lebih suka berdiam saja di rumah dan melakukan kegiatannya seorang diri. Bermain sendiri dan belajar sendiri. Dunia luar rumah kurang menarik dan kurang memberi rasa nyaman. Ia tak mudah akrab dengan orang baru dan suasana yang berbeda dari rumahnya.
Mengapa demikian?
Bisa jadi itulah karakter si anak. Sebagai orangtua kita tak perlu memaksanya keluar rumah dan bergabung bersama teman-temannya. Biarkan dia mengenal dunia luar perlahan. Sebab tiap anak memiliki karakteryang berbeda. Anak lebih senang di rumah bukan berarti ia tidak belajar. Ia hanya merasa tidak percaya diri.
Menurut Lewis Lipsitt, Ph.D, psikolog dari Brown University, Amerika Serikat, kemandirian anak dalam bermain berhubungan dengan apakah dia tipe anak introvert atau ekstrovert.
Anak yang ekstrovert punya kepribadian terbuka dan mudah menerima lingkungan baru. Dia akan tertarik bergabung dengan sesuatu yang menarik. Anak ekstrovert biasanya mudah bergaul, punya banyak teman. Ia juga tak ragu untuk menyampaikan pendapatnya di depan banyak orang.
Meskipun tidak mengkhawatirkan, tetapi lebih menyukai dunia di dalam rumah juga kurang baik untuk perkembangan kemandiriannya. Mungkin ini yang perlu Anda lakukan.
Ajaklah anak keluar dari pagar rumah untuk melihat anak lain yang sedang bermain tanpa melibatkannya. Temani ia sebentar sampai ia merasa lebih nyaman. Minta anak berkenalan dengan anak-anak lain itu dan bantulah berkomunikasi dengan kenalan barunya itu.
Di lain waktu Anda bisa mengajaknya melihat ada apa saja di sekitar rumahnya dan ceritakan manfaat benda atau sesuatu yang ia lihat. Puji anak bila ia dapat melakukan permaianannya tanpa rasa takut.
Bila hendak bepergian jarak dekat, kurangi menggunakan kendaraan, sebaiknya biarkan anak menikmati berjalan kaki sambil mengenal lingkungan sekitarnya.
KOMENTAR ANDA