KOMENTAR

Mengapa anak Anda terlihat lebih pendiam bahkan cenderung pemalu dibanding teman-temannya? Mengapa ia terlihat minder sementara teman-teman sebayanya malah lebih suka tampil dan berani?

Mungkin Anda pernah bertanya demikian. Sebagai orangtua, Anda tentu ingin yang terbaik untuk buah hati. Ingin anak terlihat ceria berani, dan bisa unjuk diri.

Setiap anak memiliki karakter dan kepribadian masing-masing. Lingkungan keluarga dan tempat dipercaya sebagai hal utama yang bisa membentuk karakter dan kepribadian anak.

Beberapa anak tumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Mereka memiliki rasa percaya diri, semangat, dan nampak bahagia.  Sebaliknya, banyak juga anak yang terlihat lebih murung, minder, mudah takut, dan menyendiri.

Dalam buku ‘Roots and Wing 2’ yang ditulis oleh Raksha disebutkan bahwa kepribadian seseorang merupakan campuran dari pengaruh genetik dan juga faktor lingkungan.

Dalam hal ini mungkin saja orangtua terlalu banyak mengatur. Kebiasaan ini membuat anak menjadi tak percaya diri pada kemampuannya sendiri. Anak akan kehilangan self regulation. Orangtua terlalu ikut campur karena tak memercayai anaknya, sehingga membuat anak tidak percaya pada dirinya sendiri.

"Sifat yang diwariskan dan pola asuh menentukan siapa diri kita. Bahkan penelitian baru menunjukkan, kecenderungan pola asuh lebih berpengaruh daripada sifat yang diwariskan," tulis Raksha dalam bukunya itu.

Apabila orang tua memberikan rangsangan yang benar, bahkan anak yang biasa-biasa saja bisa cemerlang. Sebaliknya, jika kurang dirangsang, anak yang cerdas pun tak akan mencapai potensinya secara maksimal.

Para ilmuwan di McGill University di Montreal, Kanada, melakukan percobaan yang menunjukkan sifat kepribadian seorang anak lebih dipengaruhi perilaku orang tuanya ketimbang genetika.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting