SEMBILAN puluh persen lokasi rangkaian acara pesta perkawinan 4 hari 4 malam putera bungsu tokoh perfilman Raam-Raakhee Punjabi berlokasi di Hotel The Apurva Kemphisnki, Nusa Dua, Bali.
The Apurva Kempinski Bali, milik pengusaha William Katuari dari Wings Group. Merupakan resor Kempinski pertama di Bali dan hotel kedua di Indonesia.
Dalam Bahasa Sansekerta, The Apurva sendiri berarti unik dan megah. Menawarkan konsep “Majestic Open Air Theatre”. Konsep teater terbuka ini memberikan kesempatan para tamu untuk merasakan keajaiban dari pulau Bali.
Ini tampaknya cocok dengan filosofi Raam Punjabi yang sejak dulu gemar menyelenggarakan acara spektakuler. Baik untuk acara peresmian kantor, peluncuran sinetron, maupun filmnya. Serta acara keagamaan India, Dipawali. Tema-tema film dan sinetron produksinya juga begitu. Megah dan spektakuler.
Resepsi perkawinan megah juga mereka selenggarakan pada waktu perkawinan puterinya, Kharisma dengan Amit, tahun 2010. Acara itu diselenggarakan di Hawai, Honolulu, AS. Saat itu, pesta juga berlangsung 4 hari 4 malam. Dari Indonesia dia mengundang 500 tamu.
Desain arsitektur hotel ini kental dengan ciri khas dan prinsip hidup Pulau Dewata. Mulai dari penggunaan batu alam, flora lokal Bali, hingga adopsi Pura Besakih.
Sentuhan keragaman budaya Nusantara tampak di lobby hotel, banyak menggunakan elemen kayu dan ukiran khas Jawa.
Ada juga tenun tradisional Indonesia di area hotel serta desain kapel tepi pantai yang terinspirasi dari rumah adat Sulawesi Selatan “Tongkongan”.
Hotel mewah di atas lahan 14 hektar itu baru 6 bulan beroperasi. Di sinilah mempelai Amrit Punjabi-Sanjana melangsungkan akad nikah dan resepsi perkawinan. Serta serangkaian acara perkawinan ala India, dari yang ritual agama hingga pesta dansa.
Di antaranya “Samba Night”, “Favela”, “Mastani Mehefil”, “Swag Sewagat”, “Doll & Bass”, “Vivaah”, “Moonlit Bliss”, “Rhytem & Beats”, “E-Z Breezy, dan terakhir “Amore Mystere”.
Tamu-tamunya pun berkelas. Dari beragam kalangan, mulai pengusaha, politisi, dan insan perfilman. Tampak di antaranya AM Hendropriyono, Diaz Hendropriyono, Peter F Gontha, Anindya Bakri, August Parengkuan, Poppy Dharsono, Miranda Gultom, Erwin Aksa, anggota DPR RI Ina Ammania, produser film Gope Samtani, Ram Soraya, Dhamoo dan Manoj Punjabi, Firman Bintang.
Sedangkan dari kalangan artis ada Anjasmara, Tamara Bleszynski, Luna Maya, Pangky Suwito, Yatie Octavia, Nirina Zubir. Tampak juga tokoh pers Bambang Harimurti. Dan, banyak lagi.
Disambut Marching Band
Saya tiba Bali dari Melbourne, Australia, Rabu (14/8) siang, pukul 12.00 waktu setempat. Aroma hajatan Raam-Raakhee Punjabi ini sudah terasa sejak di pintu ke luar bandara. Puluhan petugas panitia sigap berjaga menjemput tamu undangan. Mendata nama tamu dan mencocokkan penetapan penginapannya.
Beruntung saya kebagian menginap di The Apurva Kemphinski. Dalam perjalanan menuju hotel, supir minta izin menyetel lagu-lagu India. “Iya, Pak. Panitia minta putarkan lagu-lagu ini untuk tamu,” kata supir.
Tiba di hotel, tamu disambut marching band Udayana. Sebuah banner besar bertulisan “AS” �"inisial mempelai Amrit-Sunjana - terpampang di depan lobby.
Hotel The Apurva Kemphinski memiliki 475 kamar. Selama empat malam hotel itu diblok khusus untuk seluruh tamu undangan perkawinan. Sekitar 1.000 tamu dari 1.500 undangan diinapkan di sini. Sisanya di Westin Hotel, juga di kawasan Nusa Dua. Sedangkan staf event organizernya menginap di Hotel Shantika.
“Ibaratnya, tamu mau jungkir balik di hotel ini, bisa pak,“ kata Richard dari Innaz Communique, event organizer acara perkawinan Amrit dan Sanjana.
EO milik keluarga Punjabi itu mengerahkan 100 staf. Mengurus dari sejak urusan antar-jemput tamu di bandara, pengaturan kamar, dekorasi venue, menu, hingga pertunjukan panggung. Untuk transportasi saja ada 100 kendaraan berbagai tipe dikerahkan melayani tamu.
Untuk kebutuhan pertunjukan, Raam & Raakhee khusus “mengimpor” 20 orang penari Samba dari Brazil. Dari India didatangkan group tari ternama Nares Dancer India, serta penyanyi terkenal India Akroti Kakkar dan Sunik Graber.
MC nya saja dari negeri lelulur Raam, yaitu MC Raaj. Jawa Band, Soulfull, Marching Band Udaya juga dilibatkan. Pesta pesta berlangsung sampai tengah malam.
Naik Boogy
Menginap di Apurva Kemphiski sungguh pengalanan unik. Di atas tanah seluas 14 hektar berdiri 4 tower. Jarak dari lobby bervariasi. Jarak terjauh sekitar 1 km, dari lobby ke tower 5 tempat menginap kami (tower empat tidak ada, Pen).
Untuk menuju ke tower 5 tamu lebih dulu lift turun ke lantai 1. Posisi lobby di lantai 15. Berjalan menuju lift itu saja jaraknya sekitar 500 meter. Dari lantai 1, tamu diantar dengan mobil boogy ke tower 5. Ini juga berjarak sekitar 500 meter. Dari sini kemudian naik lift sesuai lantai lokasi kamar.
Jangan khawatir lelah. Sepanjang perjalanan dari lobby menuju kamar itu, kita disuguhkan pemandangan indah, perpaduan laut bukit, dan atap- atap kamar hotel yang bersusun rapi dengan pucuk pucuk berhias kembang berwarna merah. Di sepanjang perjalanan itu berjajar “tongkangan” ala Bugis, tempat duduk dan rehat.
Luas rata-rata kamar 80 meter persegi, dengan fasilitas comfortable. Nyaman. Begitu juga dengan menu makanan yang disuguhkan panitia semua berkelas bintang lima. Hitel ini juga dilengkapi taman asri seluas 2.000 meter persegi.
Berapakah biaya yang dikeluarkan Raja Sinetron Indonesia ini untuk acara pernikahan Amrit-Sanjana?
Tidak ada yang bersedia dikonfirmasi. Raam dan Raakhee menghindar membahas itu. “Ini saya lakukan demi Indonesia Pak. Berapapun biayanya tetap tidak seberapa dibandingkan dengan rezeki yang saya peroleh selama mengabdi di dunia perfilman Indonesia,” ujar Raakhee.
Selentingan ada yang menaksir angka di atas 100 miliar rupiah untuk biaya perhelatan ini. Agaknya itu sah saja bagi Raam dan Raakhee. Mereka telah bekerja keras lebih 50 tahun. Jatuh bangun.
“Kalau saya sih, mendingan buat beli kapal,” kata AM Hendropriyono.
Mantan Dubes RI di Italia, August Parengkuan juga mengomentari hajatan megah Raam ini. “Ini pesta termewah abad ini. Berlangsung empat hari empat malam di Pulau Bali. The first class entertainment. Terutama karena yang dibelanjakan bukan uang pemerintah, tapi uang sendiri,” kata August.
KOMENTAR ANDA