INILAH keajaiban Bali yang “ditawarkan” The Apurva Kemphinski yang dibeli Raam & Raakhee untuk menjadi tempat upacara pernikahan putera bungsunya, Amrit Punjabi dengan Sanjana, Jumat (17/8) petang.
Venue pemberkatan pernikahan dipilih di Ocean Front Lawn The Apurva Kemphinski Bali. Tempat itu luas, dan luar biasa Indah. Pinggir pantai, angin dari Australia berhembus sepoi -sepoi mengusir hawa panas dari laut.
Di situ berdiri panggung besar seluas 100 meter dengan tinggi 1,5 meter. Tempat pelaminan megah berwarna kuning keemasan, membelakangi laut. Di depan lampu-lampu kekuningan kamar hotel di atas perbukitan menjadi saksi ritual pernikahan ala India itu. Selain, tentu saja seribu lima ratus undangan yang mengiringi doa untuk kedua mempela.
Ini acara keempat di hari ketika. Diberi judul “Vivaah”. Undangan tertulis pukul 15.00 waktu Bali. Namun, prosesi baru dimulai pukul 16.30 dari lobby hotel. Mempelai pria menumpang mobil Morris mini menuju pelaminan. Jalannya perlahan dalam formasi karnaval. Dikawal barisan ratusan keluarga yang sepanjang perjalanan mengelu-elukan mempelai pria menuju pelaminan.
Mereka menari mengiringi irama musik yang ditabuh dalam lagu- lagu India yang riang. Karnaval semakin meriah ditopang oleh atraksi belasan gadis model menyambut di kiri kanan jalan dengan menari di atas panggung -panggung kecil. Gadis gadis jangkung itu terayun-ayun seperti pohon ketika menari dan disapu angin.
Mempelai pria tiba di pelaminan pukul 18.00. Di atas pelaminan megah setinggi 1,5 meter Raam & Raakhee menyambut mempelai pria yang berbusana bak pangeran. Lengkap dengan sebilah pedang.
Tidak berapa lama tampak mempelai wanita datang dari depan panggung diiringi barisan panjang. Amrit menyambut dan menuntun calon isterinya duduk di sofa. Momen ini persis saat sunset, matahari telah tenggelam di ufuk Barat. Suasana romantis sekali.
Selanjutnya kedua mempelai mengikuti acara sembahyang menurut agama Hindu. Setelah itu kemudian berputar tujuh kali di atas panggung. Itulah momen sahnya perkawinan pasangan berbahagia itu. Semua prosesi itu berlangsung Jumat (16/8) pukul 17.30 waktu Bali. Itulah puncak dari perkawinan itu.
Tunggu. Ini puncak menurut aturan agama. Raam & Raakhee masih menyediakan puncak Sabtu (17/8) malam berupa resepsi perkawinan di Ball Room Westin. Acara itu dinamai “Amora Mistere”
Hampir semua tamu mengenakan busana India. Paling tidak mengenakan ikat kepala, semacam ubel-ubel bagi tamu pria. Wajah kami tampak lucu- lucu dalam kemasan busana “Tuan Takur” itu. Kami antre bareng Mantan Dubes RI di Italia August Parengkuan, dan Dirut Media Tempo Bambang Harimurti dipasangkan ikat kepala Tuan Takur. AM Hendropriyono juga mengenakan ikat kepala yang sama. Hanya Peter F Gontha yang tidak, entah kenapa.
Selesai ritual pernikahan, dilanjutkan dinner di tempat sama. Setelah itu masuk acara Rhytem & Beats yang dimulai pukul 11 malam, dan biasanya sampai subuh. Tamu yang sudah berumur tentu tidak akan banyak yang tampak di acara itu. Termasuk saya, kecuali kalau nekat.
KOMENTAR ANDA