"COLORFUL Threads, Diverse Patterns, One ASEAN" adalah tema yang diangkat dalam ASEAN WEEK yang berlangsung di Junction City, Yangon (12 – 18/8). Peserta hadir dengan mengenakan pakaian adat dari masing-masing budaya negaranya.
KBRI Yangon menampilkan pakaian pasangan pengantin dari Bali. Dipilihnya pakaian adat pengantin Bali itu karena didominasi warna emas, warna yang menarik perhatian dan karena masyarakat Myanmar yang sangat menyukai warna keemasan. Itu sebabnya Myanmar dikenal dengan sebutan The Land of Gold.
Pakaian tradisional Bali memiliki nilai filosofis yang berasal dari ajaran Sang Hyang Widhi, yang dipercaya pemeluk agama Hindu di Bali memberikan sukacita dan kedamaian. Selain menunjukkan rasa hormat kepada Sang Pencipta, pakaian tradisional Bali juga merupakan bentuk penghormatan dari tuan rumah kepada para tamu, mengingat mereka akan merasa terhormat jika tuan rumah menyambut mereka dengan berpakaian rapi dan indah.
Menteri Kerjasama Internasional Republik Uni Myanmar, U Kyaw Tin hadir selaku tamu kehormatan. Dalam sambutannya, U Kyaw Tin menekankan bahwa beragamnya kekayaan dan kebudayaan yang dimiliki ASEAN merupakan aset yang sangat berharga.
Di balik beragam perbedaan tersebut, ASEAN merupakan satu kesatuan, yang selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakatnya. Hal senada juga ditekankan oleh Duta Besar Brunei Darussalam untuk Myanmar, Dato Paduka Hj Abdu'r Rahmani Dato Paduka Hj Basir, yang mewakil para Duta Besar negara-negara Anggota ASEAN untuk Myanmar.
(Sumber: KBRI Yangon)
KOMENTAR ANDA