KOMENTAR

KISAH heroik pejuang perempuan ini tak kalah menarik, meski tak banyak orang yang mengenalnya. Ia adalah keturunan Sultan Hassanudin Banten ke-18. Selain terkenal menentang Belanda, ia juga sangat berperan menyebarkan Agama Islam di wilayah Tangerang.

Mungkin Anda pernah melihat nama Nyi Mas Melati terpampang sebagai nama Gedung Wanita Nyi Mas Melati yang berada di Jalan Daan Mogot? Di sana adalah kantor sekretariat TP PKK Kota Tangerang. Nama Nyi Mas Melati juga dijadikan nama sebuah jalan dimana berdiri gedung Kantor KPUD Kota Tangerang.

Parasnya ayu, tetapi keberaniannya luar biasa. Sejak kecil ia terlatih ilmu bela diri dari ayahnya. Dari ayahnya juga ia melihat bahwa Tangerang, tanah kelahirannya, begitumenderita akibat ulah tuan tanah.

Perjuangan Nyi Mas Melati memang tak lepas dari peran ayahnya, Raden Kabal, yang sangat membenci Belanda. Tahun 1918, Tangerang dikuasai oleh tuan tanah yang didukung penuh oleh Belanda. Rakyat Tangerang menjadimenderita dan sangat miskin. Nyi Mas Melati dan ayahnya berusaha memperjuangkan hak-hak rakyat di wilayah Tangerang.

Perlawanan Nyi Mas Melati dan ayahnya begitu gigih, dan dikenal dengan pertempuran Pabuaran Subang. Keberanian Nyi Mas Melati membuat Belanda gentar. Suara yang lantang menyemangati pasukannya dan kemahirannya dalam ilmu bela diri, membuat Belanda mengakui ketangguhannya.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Nyi Mas Melati dimakamkan di Desa Bunar Kecamatan Sukamulya, Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Sumber lain menyebutkan Makam Kramat Nyi Mas Melati berada di Pulau Panjang, Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. Bahkan ada yang menyebutkan Belanda memakamkan jasadnya di  kawasan Danau Situ Gintung Ciputat.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women