FILM dokumenter "Bali: Beats of Paradise" yang dirilis di Indonesia pada Kamis (22/8) menuai apresiasi.
Film yang secara garis besar menceritakan gamelan dan musik Bali di kancah internasional ini sebelumnya sudah lebih dulu tayang di bioskop-bioskop di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Film ini juga bahkan diundang tayang di Walt Disney Studios dan hak tayangnya dibeli oleh maskapai Singapore Airlines.
Livi Zheng, sang sutradara dengai piawai mengangkat kisah perjuangan Nyoman Wenten dan Naniek Wenten untuk memperkenalkan musik dan tarian Bali di Amerika Serikat. Nyoman Wenten mengajar di departemen Etnomusikologi di Sekolah Musik UCLA Herb Alpert dan Sekolah Musik CalArts. Pasangan itu tinggal di Amerika Serikat selama 40 tahun.
Kemudian, jelang masa pensiun mereka hendak kembali ke Bali. Namun secara kebetulan mereka bertemu dan berkolaborasi dengan Judith Hill, salah seorang penyanyi pemenang Grammy Award, untuk menghasilkan karya perpaduan musik gamelan dan funk.
Dalam perkembangannya, mereka berkontribusi dalam menyebarkan musik gamelan ke sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat. Namun perkembangan itu tidak sejalan dengan yang terjadi di Indonesia.
Perjuangan mereka yang dikemas dalam film dokumenter itu menuai apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Usai menonton bersama film tersebut di XXI Trans Studio Mall Bali (Kamis, 22/8), dia mengatakan bahwa film tersebut kental nuansa romantika.
"Ternyata Pak Wenten dan Ibu punya kisah romantis yang sangat luar biasa dan romantika itu yang kemudian dijadikan satu energi besar," ujar Nahrawi.
Dia pun mengaku bangga dengan film karya anak negeri tersebut.
"Film ini akan memberi gambaran kepada seluruh generasi muda Indonesia bahwa dimanapun kita berada tidak boleh kita meninggalkan budaya, tradisi, ajaran leluhur," jelasnya.
"Saya senang dengan film ini, harus nonton," sambungnya, seperti keterangan yang diterima redaksi.
Dalam acara nonton bersama itu, turut pula hadir Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau akrab dipanggil Cok Ace. Dia mengaku terharu dengan kisah Pak Wenten dan istrinya.
"Cerita tadi sangat menarik, sangat menginspirasi dan sangat mengharukan saya sebagai wakil gubernur di Bali," ungkap Cok Ace.
Acara nobar di Trans Studio Mall XXI itu sendiri diramaikan para siswa, organisasi kepemudaan dan karang taruna. Sebagian besar dari mereka mengenakan pakaian adat tradisional Bali.
KOMENTAR ANDA