Nor
Nor "Phoenix" Diana/Al Jazeera
KOMENTAR

JILBAB bukanlah penghalang. Begitu prinsip yang di pegang teguh oleh Nor "Phoenix" Diana, wanita muda asal Malaysia yang memilih untuk menekuni dunia gulat.

Dengan mempertahankan jilbab untuk menutupi kepalanya, pegulat 19 tahun itu berhasil merebut kejuaraan perdananya dalam dunia gulat profesional di Malaysia baru-baru ini.

"Saya memiliki tujuan untuk bergulat di WWE," katanya kepada Al Jazeera, merujuk pada akronim World Wrestling Entertainment.

WWE sendiri adalah sebuah perusahaan gulat yang berbasis di Stamford, Connecticut.

Nor mengaku, jilbab bukanlah penghalang baginya untuk mencapai impiannya tersebut.

"Saya pikir saya bisa membawa sesuatu ke industri gulat. Saya ingin orang-orang melihat saya sebagai pegulat, dan bukan hanya sebagai gadis jilbab Muslim," sambungnya.

Lebih jauh Nor menjelaskan soal asal mula ketertarikannya dalam dunia gulat.

"Saya mulai menonton gulat ketika saya berusia 14 tahun dengan ayah dan adik lelaki saya, karena mereka juga adalah penggemar. Saya akhirnya menjadi penggemar juga, dan mulai berpikir, saya ingin melakukan itu suatu hari," jelas Nor.

Dia mulai menekuni dunia gulat setelah dia menyelesaikan sekolah menengah pada tahun 2016. Sejak saat itu, dia mulai mencari tempat untuk mendapatkan pelatihan gulat.

Nor pun mendaftar di sebuah sekolah gulat di Kampung Baru, daerah kantong Melayu di pusat Kuala Lumpur.

Jalan menunju cita-citanya bukan tanpa hambatan. Saat mulai masuk pelatihan, tidak semua keluarganya mendukung.

"Ayah saya selalu mendukung, tetapi ibu saya tidak benar-benar mendukung. Saya adalah putri bungsunya," katanya.

"Dia tahu gulat memiliki resiko tinggi, dan takut bahwa saya akan mudah terluka," tambah Nor.

Meski begitu, terlepas dari kekhawatirannya, ibu Nur tidak menghalanginya untuk menekuni dunia gulat.

Pelatih gulat Nor begitu terkesan dengan gaya akrobatiknya sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk Nor debut di atas ring. Debut pertamanya dilakukan dua bulan setelah memulai pelatihannya.

Awalnya, Nor enggan bergulat dalam jilbab standar. Sebagai gantinya, dia mengenakan topeng. Baru pada tahun 2018 dia berani menunjukkan dirinya mengenakan jilbab di atas ring.

"Ketika saya mulai, saya selalu khawatir bahwa saya tidak termasuk dalam gulat karena saya mengenakan jilbab. Saya khawatir apa yang akan dikatakan orang tentang seorang gadis gulat Muslim. Tetapi saya selalu dilatih dengan jilbab saya, dan saya mulai merasa lebih nyaman dan percaya diri, dan memutuskan untuk memakainya ke atas ring," jelasnya.

Kemunculannya di atas ring dengan mengenakan jilbab bukan tanpa kritik dan cemooh. sejumlah orang di sosial media menyebutnya tidak pantas dengan mengatakan bahwa wanita Muslim tidak boleh terlibat dalam olahraga kasar.

Namun kritik semacam itu tidak menyurutkan semangat Nor untuk terus berlatih di atas ring.




Dari Bisnis hingga Politik, Jejak Karier Futri Zulya Savitri yang Inspiratif

Sebelumnya

Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women