Lumba-lumba hidung botol/Net
Lumba-lumba hidung botol/Net
KOMENTAR

PEMERINTAH Selandia Baru resmi melarang turis berenang dengan lumba-lumba hidung botol mulai pekan ini (Rabu, 28/8). Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menyelamatkan spesies yang kemungkinan dapat berada di ambang kepunahan itu.

Menurut Departemen Konservasi (DoC), sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa manusia terlalu mencintai lumba-lumba. Hal itu bisa memberikan dampak buruk. Karena interaksi manusia memiliki dampak yang signifikan terhadap populasi luma-lumba.

Larangan berenang dengan lumba-lumba hidung botol berlaku untuk operator tur di wilayah Bay of Islands di Pulau Utara Selandia Baru. Wilayah itu memang populer di kalangan wisatawan karena iklimnya yang hangat dan pantainya yang keemasan.

Sementara itu, tur lumba-lumba dan wisata yang menawarkan interaksi dengan berbagai spesies lumba-lumba di bagian lain Selandia Baru masih diizinkan.

Menurut DoC, lumba-lumba hidung botol cenderung lebih suka berenang di daerah pantai. Hal itu membuat mereka rentan terhadap aktivitas manusia. Akibatnya, jumlahnya di wilayah itu telah menurun sebesar 66 persen sejak tahun 1990.

Laporan terbaru yang juga diumumkan DoC, menunjukkan tingkat kematian 75 persen di antara anak-anak lumba-lumba. Angka itu adalah yang tertinggi di Selandia Baru, di tingkat internasional dan di penangkaran.

Dikabarkan The Guardian, bersamaan dengan larangan turis berenang dengan lumba-lumba hidung botol, DoC juga menetapkan bahwa operator tur dapat berinteraksi dengan lumba-lumba hanya untuk jangka waktu 20 menit. Sebelumnya, turis diizinkan berinteraksi hingga 30 menit.

Selain itu, semua operator tur akan dibatasi untuk mengunjungi di pagi atau sore hari. Hal itu dilakukan untuk memberikan waktu di mana lumba-lumba dapat dibiarkan sendiri.




Perkuat Komitmen Perlindungan Anak Demi Generasi Cerdas Indonesia 2045, Ini Tantangan Terbesarnya

Sebelumnya

Pendidikan Antikorupsi ala Kementerian Agama: Sentuh Nurani Lewat Nilai Sufistik dan Kearifan Lokal

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News